Di jalur ini, persaingan berlangsung ketat, sehingga sangat sedikit calon mahasiswa yang dapat terjaring. Salah satu mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi jalur prestasi tersebut adalah Duriatun yang diterima sebagai mahasiswa prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY.
Alumnus MAN 1 Cilacap tersebut mengisahkan, selama sekolah ia juga mondok di Pondok Pesantren Roudhotul Falah karena letak sekolah yang jauh dari rumahnya, Sidareja. “Sekolah dan pesantren mempunyai hubungan yang harus bisa disetarakan, dimana harus bisa membagi waktu antara di sekolah dan di pondok” tutur Duriatun, dilansir dari laman UNY, Senin, 25 Desember 2023.
Bagi Duriatun, mondok tidak menghambat kesuksesan. Bahkan menurutnya, itu justru awal dari suatu keberkahan ilmu yang sedang dicari supaya bermanfaaat untuk esok hari.
Duriatun diterima di MAN 1 Cilacap tahun 2021 saat pandemi Covid-19 sehingga pembelajarannya lebih banyak secara online. “Alhamdulillah waktu kelas 12 saya terpilih untuk mengikuti tes masuk kelas prestasi yaitu kelas IPA 1, kesempatan yang sangat bagus dan tidak boleh disia-siakan. Kelas tersebut ada beasiswa, yang masuk dalam kelas ini bebas biaya administrasi yang bisa meringankan kedua orang tua” ujar Duriatun.
Untuk mencapai tujuan itu pada kelas 10 dan 11 Duriatun fokus untuk pembelajaran dan mencari wawasan ilmu sendiri dari luar kelas. Sekaligus melatih ilmu dan menambah pengalaman dengan mengikuti beberapa perlombaan mulai dari lomba puisi, quotes dan lomba lainnya yang semuanya membuahkan hasil dan bisa sebagai penunjang dan tambahan nilai plus untuk mendaftar SNBP.
Ia mengaku bukanlah siswa yang cerdas tetapi ia yakin dengan belajar secara tekun pasti bisa menambah ilmu karena semakin banyak belajar maka semakin menyadari bahwa masih banyak hal yang harus diketahui.
Anak pasangan Solihun yang berprofesi sebagai pembuat gula jawa, dan Nurhayati Afidah tersebut juga berprestasi selama duduk di bangku sekolah. Di antaranya meraih medali perak Olimpiade Sains Siswa Nasional pada mata pelajaran biologi serta meraih medali emas dan perunggu Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) pada mata pelajaran astronomi dan matematika.
Baginya, astronomi adalah pelajaran yang tidak ia dapatkan di sekolah. "Karena saya jurusan IPA, tetapi apa salahnya mencoba untuk menambah ilmu dan pengalaman saya. Semua itu sangat memberi ilmu dan pengalaman baru,” ujar Duriatun.
Warga Dusun Ciparuk, Desa Kunci, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap tersebut terpilih sebagai siswa eligible yang berhak mengikuti jalur SNBP. “Saat tim Universitas Negeri Yogyakarta bersosialisasi ke MAN 1 Cilacap, pada waktu itu saya langsung tertuju pada UNY dan menargetkan untuk bisa masuk UNY dengan jalur SNBP," bebernya.
Solihun, Ayah Duriatun mengatakan, anaknya selalu mendiskusikan keinginannya studi lanjut dengan keluarga dan guru di sekolah. “Saya dukung keinginan kuliah anak saya. Jangan pikirkan masalah biaya, majulah terus semua itu sudah punya rezekinya masing-masing dan harus selalu berusaha” ujar Solihun.
Akhirnya, Duriatun malah mendapatkan kesempatan kuliah gratis di UNY setelah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah).
Gadis kelahiran Cilacap 7 Mei 2005 itu mengatakan, kelulusannya dalam SNBP selain nilai rapor juga berkat ketiga piagam tersebut, piagam Biologi peraih medali perak, Matematika peraih medali perunggu dan Astronomi peraih medali emas. Selain SNBP Duriatun juga mengikuti SPAN-PTKIN dengan pilihan prodi pendidikan biologi di perguruan tinggi lain, dan keduanya diterima baik SNBP maupun SPAN-PTKIN.
Kemudian ia memberikan informasi tersebut kepada orang tua dan mendapat dukungan keputusan yang Duriatun pilih, dan memberikan masukan pilihlah sesuai tujuan awal. "Dari pertimbangan saya dan konsultasi ke guru BK, dan memikirkan tujuan awal saya yang ingin masuk UNY, dan akhirnya saya bertekad bulat memilih UNY untuk mengembangkan bakat dan minat serta menggali ilmu di sini,” katanya.
Duriatun memilih Pendidikan Biologi pada SNBP sebagai pilihan pertama. Harapannya selama kuliah mendapatkan hasil yang memuaskan, bisa lulus Cumlaude, menjadi mahasiswa yang berprestasi serta bisa mengimplementasikan ilmu kepada masyarakat dan bermanfaat untuk orang lain.
Duriatun berpesan pada calon mahasiswa baru agar jangan pernah pesimistis dan menyerah pada kondisi, karena itu akan sia-sia. “Berpikirlah untuk terus maju dan berkembang, untuk biaya pasti akan ada jalannya, semangat jangan pernah lelah untuk mencari prestasi dan jangan pernah hilang arah. Buatlah target yang bisa membuat dirimu punya arah, dan ingat ada orang tua yang harus dibahagiakan serta ada guru yang harus kita banggakan,” tutupnya.
Baca juga: 10 Jurusan di UGM dengan Persaingan Paling Ketat, Persiapkan Dirimu di SNBP 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News