"Tatap muka nanti akan kami lakukan tanggal 15 untuk SD kelas 6. Untuk kelas 1-5 dan SMP di tanggal 19 April," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, Selasa 13 April 2021.
Suwarjana mengaku pihaknya tidak mewajibkan seluruh sekolah untuk melaksanakan uji coba PTM. Sebab, uji coba sekolah tatap muka baru boleh diselenggarakan apabila pihak sekolah memperoleh izin dari orang tua siswa.
"Kami tidak memilih sekolah. Kalau memang semua sudah siap, karena dalam hal ini harus ada izin orang tua, kenapa tidak," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Disdikbud, seluruh sekolah di Kota Malang telah memiliki sejumlah perlengkapan protokol kesehatan. Perlengkapan itu memang menjadi syarat sekolah tatap muka.
"Semua sekolah secara protokol sudah punya alat pengukur suhu, yang otomatis lewat itu. Kemudian hand sanitizer juga sudah punya, karena sudah bisa lewat BOS. Cuci tangan di depan sekolahan juga semua sudah punya," bebernya.
Baca juga: Sekolah Wilayah Petang Jadi Percontohan PTM Terbatas di Badung
Sekolah tatap muka ini dimulai pukul 07.30 hingga 11.30 WIB. Teknisnya, 100 persen siswa dalam satu kelas bisa menjalani PTM. Hanya saja, dibagi ke dua ruangan kelas yang masing-masing berisikan 50 persen siswa.
"Satu kelas saya masukkan 100 persen. Jadi kalau di SMP, dua hari pertama masuk kelas 7. Dua hari berikutnya masuk kelas 8. Jadi ruangan yang kosong bisa ditempati. Satu kelas 100 persen tapi tetap protokol kami terapkan. Ruangan dibagi, karena ada yang masuk dan ada yang daring yang kelas lain," jelasnya.
Tidak ada jam istirahat bagi siswa. Jam istirahat dihabiskan di dalam kelas dan siswa diminta membawa bekal sendiri. Selain itu, siswa juga diminta untuk diantar dan dijemput langsung oleh pihak keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News