"78 orang penerima WCP itu menghasilkan karya sebanyak 130 jurnal. Ini luar biasa bagi capaian sebuah prestasi akademik," kata Direktur Sumber Daya Ditjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek), Mohammad Sofwan Efendi, di Jakarta, Jumat 9 Desember 2022.
Sofwan menyebut 93 dari 130 jurnal tersebut masuk dalam jurnal Q1 atau Quartile 1 (25 jurnal teratas paling berpengaruh) dan Q2 (50 jurnal paling berpengaruh). Ia berharap karya ilmiah yang sudah dihasilkan itu dapat dihilirisasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tapi yang paling penting lagi dari sini, nanti akan muncul paten, akan muncul hilirisasi produk riset. Supaya hasil-hasil riset itu setelah diakui, direkognisi secara internasional dalam publikasi ilmiah, juga ditangkap oleh industri," terang dia.
Sofwan pun menyebut skema itu hilirisasi itu akan difasilitasi oleh Kemendikbudristek. Salah satunya melalui program Kedaireka.
"Program ini memfasilitasi pertemuan antara para periset dengan pelaku industri atau pelaku usaha. Sehingga hasil-hasil riset yang bisa memunculkan inovasi produk itu ditangkap oleh industri, atau sebaliknya industri butuh apa, kemudian disediakan inovasinya invensinya oleh perguruan tinggi selaku praktisi di bidang akademik," pungkasnya.
Baca juga: Unair Targetkan Satu Dosen Satu Publikasi Jurnal Ilmiah Setiap Tahunnya |