“Untuk semakin memperkuat posisi dan manfaat kebun raya, BRIN telah menginisiasi perubahan Perpres Kebun Raya untuk mendorong integrasi kebun raya daerah tidak sekadar menjadi kawasan konservasi eks-situ, tetapi juga pusat edukasi sains serta pembinaan UMKM berbasis teknologi. Kelak ini akan menjadi KST (kawasan sains dan teknologi) di berbagai daerah,” ujar Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat membuka acara temu pengelola kebun Raya, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2022.
Handoko menuturkan besarnya kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, tantangan ke depannya yaitu meningkatkan nilai manfaat berkelanjutan dengan riset dan inovasi. Sehingga, mampu mewujudkan green economy yang dicita-citakan.
Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi R Hendrian mengatakan kegiatan temu pengelola kebun raya Indonesia ini merupakan media untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi, berbagi informasi dan bertukar gagasan, dan menemukan solusi alternatif bagi permasalahan-permasalahan terkait dengan manajemen perkebunrayaan.
“Pertemuan pengelola kebun raya di Indonesia ini merupakan sarana yang baik untuk memperkuat jejaring kerja sama dan sinergitas dalam pengembangan Kebun Raya Indonesia,” ujar dia.
Hingga saat ini terdapat 47 Kebun Raya di Indonesia, lima Kebun Raya di antaranya dikelola oleh BRIN. Jumlah tersebut mewakili 18 tipe ekoregion yang terdapat di 21 provinsi.
Setiap kebun raya memiliki tema spesifik tergantung karakteristik atau keunggulan lokal. Pembangunan kebun raya di daerah perlu terus digalakkan mengingat semakin pentingnya peran kebun raya untuk konservasi tumbuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Selesai Dibangun, Begini Potret Taman Anggrek di Kebun Raya Bogor |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News