Prapaskah dibuka dengan hari Rabu Abu yang jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023, di hari itu umat Kristiani menerima tanda salib dari abu di dahinya. Dalam masa Prapaskah ini juga, umat kristiani mengamalkan laku puasa dan pantang untuk meneladani laku tirakat Kristus.
Namun, makna puasa yang dijalankan umat Kristiani ini berbeda dengan cara berpuasa umat muslim. Berpuasa dan berpantang dalam ajaran kristiani dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung untuk memperingati sengsara dan wafat Tuhan Yesus Kristus.
Sedangkan untuk berpantang makan daging atau makanan tertentu menurut ketentuan Konferensi para Uskup dilakukan setiap Jumat di sepanjang tahun, kecuali di hari Jumat yang bertepatan dengan hari raya.
Di Usia Berapa Mulai Puasa dan Pantang?
Dikutip dari laman Iman Katolik, pantang mengikat umat kristiani yang telah berumur 14 tahun. Sedangkan untuk puasa, diperuntukkan bagi umat yang berusia dewasa (18 tahun) sampai awal menginjakkan usia 60 tahun.Jadi, aturan wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung selama masa Prapaskah hanya dua hari saja.
Berikut Penjelasan tentang Puasa dan Pantang dalam ajaran Kristiani:
Jenis-Jenis Puasa
- Makan kenyang hanya satu kali dalam sehari
- Untuk yang biasa makan tiga kali sehari, dapat memilih
- Kenyang, tak kenyang, tak kenyang, atau
- Tak kenyang, kenyang, tak kenyang, atau
- Tak kenyang, tak kenyang, kenyang
Jenis-Jenis 'Pantang'
- Pantang daging, dan atau
- Pantang rokok, dan atau
- Pantang garam, dan atau
- Pantang gula dan semua manisan seperti permen, dan atau
- Pantang hiburan seperti radio, televisi, bioskop, film.
Dianjurkan untuk menetapkan cara berpuasa dan berpantang yang lebih berat. Penetapan yang dilakukan di luar kewajiban dari Gereja, tidak mengikat dengan sanksi dosa.
Arti Puasa bagi Umat Kristiani
Puasa adalah tindakan sukarela untuk tidak makan atau tidak minum. Umat dapat memilih sama sekali tidak makan atau minum apa pun atau hanya berpuasa sebagian, yang berarti hanya mengurangi makan atau minum saja.Secara kejiwaan, berpuasa dapat memurnikan hati dan mempermudah pemusatan perhatian waktu berdoa. Puasa juga bermakna korban atau persembahan.
Puasa juga disebut doa dengan tubuh, karena dengan berpuasa orang menata hidup dan tingkah laku rohaninya. Dengan berpuasa, orang mengungkapkan rasa lapar akan Tuhan dan kehendak-Nya.
Ia mengorbankan kesenangan dan keuntungan sesaat, dengan penuh syukur atas kelimpahan karunia Tuhan. Dengan demikian, umat dapat mengurangi keserakahan dan mewujudkan penyesalan atas dosa-dosanya di masa lalu.
Dengan berpuasa, diharapkan umat juga dapat menemukan jati dirinya untuk membangun pribadi yang selaras. Puasa membebaskan diri dari ketergantungan jasmani dan ketidakseimbangan emosi.
Puasa membantu orang untuk mengarahkan diri kepada sesama dan kepada Tuhan. Itulah sebabnya, puasa bagi umat Kristiani selalu terlaksana bersamaan dengan doa dan derma, yang terwujud dalam Aksi Puasa Pembangunan. Semangat yang sama juga berlaku pada laku 'pantang'.
Apa Saja yang Bukan Semangat Puasa dan Pantang Kristiani?
- Berpuasa dan berpantang sekedar untuk kesehatan atau diet
- Mengurangi makan dan minum atau makanan dan minuman tertentu untuk mencegah atau mengatasi penyakit tertentu
- Berpuasa dan berpantang untuk memperoleh kesaktian baik itu tubuh maupun rohani.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Baca juga: Mengenal Asal Muasal Prapaskah dan Aturan Puasa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id