Tim Nawasena 63 ITS. DOK ITS
Tim Nawasena 63 ITS. DOK ITS

Proyek Konstruksi Kerap Molor, Mahasiswa ITS Kenalkan Metode Lean Construction

Renatha Swasty • 01 September 2023 12:19
Jakarta: Keterlambatan pelaksanaan proyek kerap ditemui dalam industri konstruksi di Indonesia. Hal ini mendorong mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) lewat Tim Nawasena 63 mengembangkan metode Lean Construction berkelanjutan.
 
Anggota Tim Nawasena 63, Muhammad Ricky Ramadhan, menjelaskan keterlambatan mengakibatkan pemborosan material dan waktu. Sehingga, mengurangi nilai proyek.
 
“Proyek konstruksi menjadi salah satu pekerjaan yang menghasilkan pemborosan paling banyak,” beber Ricky dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 September 2023.

Ricky bersama dua rekan timnya, Kirana Dyanty Adhe Soranda dan Anisa Dyah Agustina, dari Departemen Teknik Sipil ITS merumuskan metode Lean Construction. Ini adalah metode dengan meminimalisir pemborosan untuk meningkatkan nilai proyek.
 
Tim Nawasena 63 berfokus pada aspek keberlanjutan untuk penerapan Lean Construction. Ketiganya menggagas empat pengembangan untuk memaksimalkan efektivitas metode Lean Construction.
 
Pertama, zonasi area, yaitu membagi area proyek menjadi dua bagian untuk dikerjakan tumpang tindih. “Untuk mencegah waktu terbuang karena menunggu pekerjaan lain selesai,” papar mahasiswa angkatan 2020 ini.
 
Kedua, rotasi bekisting di mana alat berupa cetakan beton digunakan untuk empat kali pemakaian. Bekisting konvensional terbuat dari plywood sehingga hanya sekali pakai.
 
Tim Nawasena 63 menginisiasi bahan phenolic film sebagai pelapis bekisting supaya lebih tahan lama. “Dengan material tersebut, bekisting dapat dibersihkan dan digunakan kembali,” jelas Ricky.
 
Proyek Konstruksi Kerap Molor, Mahasiswa ITS Kenalkan Metode Lean Construction
Inovasi Lean Construction Tim Nawasena 63 ITS. DOK ITS
 
Dari segi teknologi, Tim Nawasena 63 memprakarsai integrasi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) terhadap perangkat yang ada. AI akan tersambung dengan CCTV di lokasi konstruksi untuk menganalisis perkembangan proyek.
 
Data tersebut selanjutnya akan tersimpan dan dapat diakses oleh stakeholders maupun pekerja konstruksi menggunakan gawai yang tersambung internet. Ricky menuturkan keempat pengembangan tersebut saling terintegrasi dan dapat dijalankan dalam satu proyek.
 
Dia yakin dengan disusun metode yang runtut, inovasi timnya realistis dan mampu meminimalisir pemborosan dengan berkelanjutan. “Sejauh ini, masih jarang proyek konstruksi yang mengimplementasikan keempat inovasi tersebut bersamaan,” beber dia.
 
Ricky berharap tonggak partisipasi mahasiswa dalam kompetisi bidang konstruksi bisa terus berlanjut. Menurutnya, banyak ilmu yang tidak diajarkan di dalam kelas bisa diperoleh ketika berlaga.
 
“Semoga apa yang kami temukan ini dapat menjadi inspirasi serta mendukung perkembangan inovasi konstruksi ke depannya,” harap dia.
 
Di bawah bimbingan dosen Ir Retno Indryani MT, inovasi Tim Nawasena 63 sukses menyabet juara II pada kompetisi National Project Cost Estimation. Kompetisi tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Civil Engineering Festival 2023 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta.
 
Baca juga: Mobil Tim Spektronics ITS Sukses Sabet Juara 1 Chem-E-Car Competition di India

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan