Ahli Penyakit Jiwa, Elvine Gunawan, membagikan tiga tips bagi Gen Z di tempat kerja. Pertama, biasakan membawa notes ketika bertemu atasan.
"Sehingga klarifikasi benar apa yang kamu pahami dengan yang boomer suruh agar sama," papar Elvine di YouTube Helmi Yahya Bicara dikutip Jumat, 8 November 2024.
Dia menuturkan kerja otak Gen Z sangat cepat, sementara itu pemimpin yang sudah senior atau boomers apabila sedang berbicara sangat panjang dan tak berhenti. Terkadang, Gen Z tidak fokus dengan pembicaraan bosnya ketika sudah terlalu panjang.
"Pas nyampe kerja, bos gua ngomong apa yaa tadi. Jadi, dia bikinlah se-ide-idenya dia, nyampe ke atasan salah. Jadi, bawa notes," ujar dia.
Kedua, bertanya ketika tidak mengetri. Elvine menyebut banyak Gen Z justru bertanya ke ChatGPT, forum, bahkan media sosial ketika tidak mengerti tugas dari bosnya.
"Salah lah karena enggak bisa menterjemahkan, karena bosnya enggak ngomong ke media sosial," tegas dia.
Ketiga, Founder Mental Hub Indonesia itu mengingatkan Gen Z tidak mentoxic-toxican orang. Pastikan yang toxic bener toxic, jangan orang yang pemarah langsung dinilai NPD.
"Belum tentu juga. Kalau ente nyebelin ya pasti marah-marah terus," ujar Elvine.
Elvine juga mengingatkan untuk selalu mendengarkan apa yang lawan bicara sampaikan jangan asal didengar saja. Penting juga bagi Gen Z memahami karakter pemimpinnya, sebab tak semua orang berbicara dengan lembut.
"Kerja saja sesuai dengan KPI, ketika mau tanda tangan kerja dibaca dulu tugas ente apa. Jadi, belajar lah jadi cerdas dan jadi atasan juga mau belajar," tutur dia.
Dia juga menyinggung Gen Z yang kerap tidak betah di satu perusahaan. Elvine mengakui Gen Z merupakan tipe anak impulsif karena otaknya dibuat dengan proses gadget di mana reward systemnya sangat aktif.
"Jadi mikirnya reward dulu tapi dia enggak belajar me-maintain reward ini menjadi stabil. Itu menjadi masalah. Saya suka bilang ya enggak masalah kalau Bapak lu duitnya belakangnya ada 19 enggak apa-apa itu memang takdir lu, bagus. Tapi kalau hidup lu cuma dari modal kering mbanking setiap bulan, ya belajar dong untuk stay," kata Elvine.
Dia menekankan tempat kerja di mana pun tidak ada yang nyaman. Kesuksesan orang yang dilihat saat ini adalah jalan panjang dan belum tentu sanggup bila kita menjalaninya.
Elvine berpesan kepada Gen Z untuk banyak mengobrol dengan orang lain. Selain itu, jangan menganggap rendah orang lain. Sebab, serendah-rendannya kita menanggap seseorang, ada perjalanan hidup puluhan tahun yang dilewati orang itu yang tak bisa kita beli pengalamannya.
Baca juga: Pola Asuh Terlalu Lembut Bisa Bikin Gen Z Kesulitan di Tempat Kerja |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News