Angka ini menunjukkan perubahan di dunia kerja yang terjadi begitu cepat. Kehadiran Artificial Intelligence (AI) turut mempercepat terjadinya tren ini.
Pemimpin bisnis di Asia Pasifik juga mengakui potensi transformatif dari AI generatif, dengan 8 dari 10 responden mampu menyatakan satu cara bagaimana teknologi ini bermanfaat bagi tim mereka. Pada 2025, 7 dari 10 eksekutif di Asia Pasifik berencana memprioritaskan teknologi dan alat bantu AI, menandakan momentum di kawasan tersebut dalam mempercepat adopsi.
"AI membawa transformasi luar biasa di tempat kerja. Hampir dua pertiga (67 persen) profesional di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, merasa kewalahan dengan cepatnya perubahan pekerjaan mereka," kata Indonesia Country Lead, LinkedIn, Rohit Kalsy dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.
Lebih dari setengah responden mengatakan, kemampuan menggunakan alat bantu AI dengan nyaman menentukan perkembangan karier mereka. "Laju perubahan ini mungkin terlihat menakutkan, tetapi kita harus tetap optimis, terlebih karena perusahaan di Indonesia mengambil pendekatan proaktif dengan fokus yang jelas untuk mengadopsi teknologi AI pada 2025," kata Kalsy.
Selain itu, mereka juga berinvestasi untuk upskilling dan reskilling karyawan. "Mengadopsi AI bukan hanya untuk tetap kompetitif, tetapi juga membuka jalan untuk pertumbuhan dan inovasi, serta membina tim yang gesit dan berdaya,” tutur Kalsy.
Manfaat penggunaan AI, kata Kalsy, lebih dari sekadar meningkatkan produktivitas. Profesional yang mahir menggunakan AI generatif memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk mengembangkan soft skills, seperti ide-ide kreatif, pemikiran desain, dan kecerdasan emosional, di mana semuanya merupakan kualitas kunci dalam mendorong kesuksesan di tempat kerja yang kompetitif saat ini.
Bahkan, kursus LinkedIn Learning yang paling populer di Indonesia saat ini adalah yang berfokus pada soft skills, seperti “Problem-Solving Techniques”, “Building Trust”, dan “The Three Pillars of Effective Communication”.
Baca juga: Apa Itu Social Movement? Skill yang Dicantumkan Anies Baswedan di LinkedIn-nya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News