Sejak 1999, UNESCO Youth Forum telah menjadi konferensi tingkat tinggi (KTT) pemuda sebagai wadah ekspresi ide, berbagi tantangan, dan pencarian solusi dan rekomendasi pada pembuat kebijakan. Wakil Indonesia tahun ini, Nuraulia Muhibar, adalah lulusan ISBI Bandung yang kemudian menyelesaikan MA di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Nuralia kini berprofesi sebagai dosen di Sekolah Vokasi IPB, dan juga aktif di industri media dan organisasi nirlaba. UNESCO merupakan Badan PBB yang mewadahi pelibatan pemuda dalam merancang solusi nyata dalam memperkuat kerja sama dan kemitraan pemuda dengan UNESCO dan organisasi pemuda lainnya.
UNESCO Youth Forum mendorong upaya keterlibatan pemuda secara berkelanjutan melalui dialog publik dan membangun jembatan antara generasi muda dan pembuat keputusan. Sesuai garis besar United Nations Youth Strategy-Youth 2030, UNESCO akan mendorong keterlibatan generasi muda pada empat bidang, yaitu: penyusunan kebijakan dan dialog, pengetahuan generasi muda, inovasi dan kreativitas dari kepemimpinan generasi muda, dan pengembangan kapasitas.
Duta Besar/ Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Ismunandar menyampaikan, pada penyelenggaraan tahun ini, Youth As Researcher on Covid-19 telah mendokumentasikan berbagai dampak krisis terhadap kaum muda terkait kesejahteraan, keterlibatan masyarakat, hak, prospek pembelajaran, dan penggunaan teknologi.
“Hasilnya, di mata generasi muda, krisis menjadi peluang mengingat kapasitas anak muda yang kuat dan positif dalam menemukan solusi pasca pandemi dari situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap Ismunandar, Selasa, 9 November 2021.
Pertemuan Youth Forum akan menawarkan Action by Youth and for Youth, yaitu mekanisme dan rencana aksi pelibatan generasi muda dalam pembangunan kembali pascacovid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News