Rosemary Fowler, (kanan) dengan putrinya Mary Fowler, meraih penghargaan gelar doktor kehormatan dari Universitas Bristol. DOK University of Bristol/David Johnson
Rosemary Fowler, (kanan) dengan putrinya Mary Fowler, meraih penghargaan gelar doktor kehormatan dari Universitas Bristol. DOK University of Bristol/David Johnson

75 Tahun Setelah Menemukan Partikel Kaon, Fisikawan Rosemary Fowler Terima Gelar Doktor Kehormatan

Renatha Swasty • 05 Agustus 2024 13:22
Jakarta: Fisikawan Rosemary Fowler menerima penghargaan atas kontribusinya menemukan partikel kaon. Penghargaan atas perannya dalam menemukan partikel sub-atom itu diberikan setelah tiga perempat abad atau 75 tahun.
 
Dilansir dari physicsworld.com, Flower, 98, menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Bristol dalam sebuah upacara wisuda privat di dekat rumahnya di Cambridge.
 
Fowler mengatakan ia merasa "sangat terhormat" dengan gelar doktor tersebut. Namun, dengan rendah hati ia menyebut tidak melakukan apa pun yang pantas untuk mendapatkan penghormatan khusus.

Temuan Fowler atas partikel kaon saat ia mengambil gelar PhD di Universitas Bristol pada 1948 di bawah pengawasan fisikawan Cecil Powell. Saat itu, Fowler yang berusia 22 tahun melihat jejak partikel yang tidak biasa dalam emulsi foto yang telah terpapar sinar kosmik di ketinggian di Swiss.
 
Dia menemukan sebuah partikel yang meluruh menjadi tiga pion dan melabeli lintasan tersebut dengan 'k', dengan partikel yang sekarang dikenal sebagai K-meson atau "kaon".
 
"Saya langsung tahu bahwa ini adalah hal yang baru dan akan menjadi sangat penting. Kami melihat hal-hal yang belum pernah dilihat sebelumnya, itulah yang dimaksud dengan penelitian fisika partikel. Itu sangat menarik," tutur Fowler.
 
Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam dua makalah di Nature dengan Fowler (née Brown) sebagai penulis pertama.
 
Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan universitas dan menikah dengan sesama fisikawan Bristol, Peter Fowler -cucu dari Ernest Rutherford- pada 1949. Mereka memiliki tiga anak yang semuanya melanjutkan studi sains. Peter meninggal pada 1996.
 
Dilansir dari bristol.ac.uk, Rosemary Fowler adalah pensiunan fisikawan. Dia menemukan partikel kaon selama masa PhD-nya di bawah bimbingan Cecil Powell di Universitas Bristol pada 1948 yang berkontribusi pada Hadiah Nobel Fisika Cecil Powell pada 1950.  
 
Fowler meninggalkan Universitas tanpa menyelesaikan gelar PhD-nya. Ini ia gambarkan sebagai pilihan pragmatis untuk ketiga anaknya yang masih kecil dan pada masa penjatahan makanan.
 
Penemuan partikel dan kontribusi Fowler terhadap interaksi fundamental dalam fisika sering dikaitkan dengan Powell dan suaminya, Peter Fowler. Gelar kehormatan ini mengakui peran penting yang telah ia lakukan dalam sains.
 
Pada 2004, Fowler menyumbang kepada Royal Astronomical Society untuk mendirikan Penghargaan Fowler tahunan untuk Pencapaian Awal dalam Astronomi. 
 
Baca juga: Getol Dukung Korban KDRT, Mel B Spice Girls Raih Gelar Kehormatan dari Universitas Leeds Beckett

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan