Tiga siswi SMKN 1 Jagebob di lokasi peternakan sekolah. Foto: Ditjen Vokasi
Tiga siswi SMKN 1 Jagebob di lokasi peternakan sekolah. Foto: Ditjen Vokasi

Jadi Pelita di Tanah Papua, Ini Kiprah SMKN 1 Jagebob Lewat Peternakan dan Pertanian

Citra Larasati • 24 Desember 2022 07:00
Jakarta:  Seyogyanya, pendidikan dapat menjadi pelita, termasuk keberadaan sekolah bagi lingkungan sekiatarnya.  Seperti yang dilakukan SMKN 1 Jagebob, sekolah kejuruan yang terletak di Distrik Jagebob, Kabupaten Merauke, Papua Selatan yang telah membantu masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian melalui peternakan dan pertanian.
 
Terletak sekitar 2,5 jam perjalanan dari pusat kota, berdiri di atas lahan seluas 40 hektare, di mana 3 hektare bagiannya sudah dibuka dan mulai diberdayakan. Hal ini membuat SMKN 1 Jagebob memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat pembelajaran serta pengembangan bidang pertanian dan peternakan yang dapat menginspirasi dan memberikan dampak baik bagi masyarakat sekitar.
 
Kepala SMKN 1 Jagebob, Serilus Weubun mengatakan, pihaknya akan mengembangkan agrowisata dengan mengenalkan beragam tanaman pangan, terutama buah-buahan kepada masyarakat.  “Dengan begitu, masyarakat juga dapat belajar untuk bisa menanamnya. Tentunya, hal itu juga didasari dari permintaan buah-buahan di Merauke yang terbilang cukup tinggi. Sayangnya, masyarakat belum terbiasa untuk menanam,” tutur Serilus dilansir dari laman Ditjen Vokasi, Sabtu, 24 Desember 2022. 

Guna menyesuaikan dengan segala potensi ekonomi yang ada di masyarakat melalui pengembangan narasi lokal yang ada, SMKN 1 Jagebob membuka Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) serta Jurusan Ternak Ruminansia. Jurusan tersebut membekali siswa dengan kompetensi di bidang pertanian dan peternakan. Di samping itu, selain ternak sapi, sekolah juga memberikan kompetensi memelihara ayam ternak potong kepada siswa karena pangsa pasar yang terbuka.
 
Serilus menambahkan, ternak ayam pedaging tersebut dilakukan di area belakang sekolah. Pihak sekolah membuat bangunan dengan dinding yang dikombinasi kawat besi disertai penyebaran serbuk gergaji pada lantai untuk menempatkan anak-anak ayam. Bahkan, pada satu kali periode, siswa SMKN 1 Jagebob mampu memelihara 200 ekor anak ayam hingga siap dijual.
 
“Untuk praktik unggas dengan memelihara ayam ini lebih gampang bagi siswa. Selain itu, permintaan pasar juga tinggi sehingga siswa ada yang mulai mempraktikkan memelihara ayam pedaging ini di rumah,” imbuh Serilus.
 
Inspirasi pembelajaran tersebut menarik perhatian masyarakat sekitar yang turut terimbas baik. Masyarakat di wilayah Jagebob yang awalnya tidak mengenal pemeliharaan ayam pedaging, akhirnya mulai melirik usaha tersebut dengan beternak di rumah.
 
Selain ternak ayam, SMKN 1 Jagebob juga mengupayakan untuk memproduksi pakan ternak sapi guna proses penggemukan sebelum dijual. Pasalnya, sejauh ini masyarakat masih menggunakan cara tradisional untuk ternak penggemukan sapi. 
 
“Ada potensi untuk mengenalkan pakan ternak yang bisa lebih memaksimalkan penggemukan sapi. Alatnya sudah ada, tetapi belum dioptimalkan. Pelan-pelan kami mengenalkan cara beternak yang lebih efisien,” tandas Serilus.
Baca juga: Siap-Siap, 5 Hari Lagi Pengumuman Kuota Sekolah SNBP 2023

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan