Konferensi pers pengukuhan guru besar FKH UB. Foto: UB
Konferensi pers pengukuhan guru besar FKH UB. Foto: UB

Herawati Jadi Profesor Pertama yang Dikukuhkan di FKH Universitas Brawijaya

Daviq Umar Al Faruq • 18 Maret 2024 08:00
?Malang: Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat profesor baru di Gedung Samantha Krida UB, Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu 17 Maret 2024. Salah satu dari empat profesor yang dikukuhkan hari ini ialah Herawati dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UB. 
 
Herawati bakal dikukuhkan sebagai profesor aktif pertama di FKH UB. Selain itu, ia bakal menjadi profesor aktif ke-220 di UB serta menjadi profesor ke-384 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan oleh UB. 
 
Herawati dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu nutrisi hewan. Pada pengukuhannya, ia membawakan pidato berjudul 'Jakute Sebagai Additive Pakan Pengganti Antibiotic Growth Promoter Dengan Docking Molekuler Untuk Meningkatkan Kesehatan Unggas'.

Herawati menerangkan, Antibiotic Growth Promoter (AGP) merupakan antibiotik sebagai bahan tambahan pakan (feed additive) yang diberikan pada unggas untuk memperbaiki efisiensi pakan dan menurunkan mortalitas pada unggas. 
 
Penggunaan antibiotik sebagai growth promoter dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi bakteri seperti Escherichia coli dan Salmonella Sp. yang patogen pada unggas. 
 
Oleh karena itu ia meneliti inovasi penambahan pakan pada unggas yang berbahan dasar Jakute (Jahe Kunyit Temulawak) dengan penggunaan kombinasi jahe merah, kunyit, dan temulawak dapat meningkatkan imunitas dan produktifitas unggas. 
 
"Kombinasi serbuk Jakute yang dicampurkan dalam pakan unggas berperan sebagai agen imunomodulator atau agen preventif terhadap infeksi bakteri dan kandidat alternatif pengganti AGP," katanya saat konferensi pers, Jumat 15 Maret 2024.
 
Sedangkan, metode docking molekuler digunakan untuk mengetahui hasil uji in silico zat aktif dari jahe merah, kunyit dan temulawak guna mengidentifikasi potensinya sebagai imunomodulator. 
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat aktif (gingerol-6, shogaol-6, curcumin, demetoksicurcumin, tetrahidrocurcumin, bisdemeteoksicurcumin) yang terdapat pada jahe merah, kunyit, dan temulawak mengalami interaksi selama proses docking molekuler.
 
"Sehingga menemukan potensi Jakute yang salah satunya bersifat sebagai imunomodulator, yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pakan unggas dan sebagai alternatif pengganti AGP," jelasnya.
 
Profesor kedua yang dikukuhkan ialah Sholeh Hadi Pramono dari Fakultas Teknik (FT) UB. Ketiga Jati Batoro dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB dan keempat Didik Hariyono dari Fakultas Pertanian (FP) UB.
 
Baca juga: Profesor ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pulihkan Lingkungan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan