Astuti, salah seorang guru SMP Negeri 2 Oheo mengungkapkan, kegiatan mengajar ke rumah-rumah dilakukan karena para siswa di wilayah terpencil terkendala jaringan internet untuk belajar secara daring, sebagaimana dengan sekolah-sekolah lainnya yang ada di perkotaan.
Buku pelajaran maupun bahan ajar lainnya di bawa langsung oleh para guru ke rumah-rumah siswa. Proses belajar mengajar juga tetap mematuhi protokol pencegahan covid-19.
Astuti menuturkan, dalam sehari, kegiatan mengajar keliling bisa menyambangi 20 siswa yang dibagi dengan sistem kelompok. Satu kelompok terdiri dari tiga hingga lima orang yang rumahnya berdekatan.
"Dalam satu rumah tempat mengajar, rata-rata tiga-empat orang siswa yang diajar, tujuannya untuk mencegah kerumunan," ujar Astuti melansir Antara, Rabu, 10 Juni 2020.
Baca: Kisah Mahasiswi Indonesia yang Berpidato di Wisuda Harvard
Belajar keliling dilakukan sudah tiga bulan terakhir atau selama masa pandemi covid-19 dan mendapat respon positif para siswa. Terlebih, para orang tua siswa.
Menurut Astuti, mengajar dengan cara berkeliling ke rumah siswa merupakan inisiatif para guru untuk mengejar ketertinggalan pelajaran bagi para siswanya.
"Meski dilakukan di rumah, kami berharap materi yang diajarkan bisa dipahami oleh para siswa, terlibih dalam menghadapi ulangan semester akhir bagi siswa kelas tujuh dan delapan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News