Mochammad Vanris Arya Saputra, menjadi wisudawan termuda program sarjana. Ia lulus dari Program Studi Sarjana Manajemen Kelas Internasional (International Business) Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB pada usia 19 tahun 4 bulan.
"Senang sih, tetapi enggak expect juga," ungkap Vanris mengutip laman ITB, Kamis, 28 Oktober 2021.
Vanris sempat mengikuti program akselerasi saat masih Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lalu, ia menempuh pendidikan di SD selama lima tahun dan hanya dua tahun saat SMP. Hal inilah yang menyebabkan Vanris dapat meraih gelar sarjana di usia yang muda. Bahkan, ia masuk kuliah saat usianya baru 16 tahun.
Pengalaman mengikuti program akselerasi saat sekolah menjadikan Vanris terbiasa dengan kondisi pembelajaran di ITB yang sangat dinamis dan cepat. Menurut wisudawan kelahiran Bandung, 27 Mei 2002 ini, tidak ada kendala yang berarti selama mengikuti perkuliahan di ITB.
Vanris juga pernah mengikuti perkuliahan di Inggris selama sekitar satu tahun. Namun, karena masih merebaknya virus covid-19 saat ia berangkat, pembelajaran tetap dilakukan secara virtual. Meskipun demikian, kesempatan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga baginya.
Baca: Jan Meyer Saragih Raih IPK 3,98, Begini Cara Belajar Wisudawan Terbaik ITB
Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Vanris ingin terus memperdalam ilmunya di bidang bisnis. Saat ini, dia tengah merintis bisnisnya di bidang peternakan ikan lele. Ia juga bermimpi untuk melanjutkan studinya di jenjang S2.
Vanris bercita-cita ingin menjadi pengusaha (entrepreneur). "Dalam bidang bisnis, banyak yang berubah. Bisa aja sekarang aku lagi merintis di bidang peternakan, bisa saja di tahun berikutnya berbeda. Kita harus versatile kalau terjun dalam bidang bisnis," ungkap Vanris.
Vanris berpesan kepada mahasiswa yang masih menjalani perkuliahan di ITB untuk memaksimalkan masa-masa kuliah. Salah satunya, dengan memperluas relasi. Selain itu, ia juga menyampaikan agar tetap menyeimbangkan kegiatan kuliah dengan kegiatan lainnya yang disukai.
Kegiatan-kegiatan refreshing tetap diperlukan oleh mahasiswa untuk mengurangi stres. Terutama, di masa pandemi, yang harus serba mandiri saat kuliah karena perkuliahan dilaksanakan secara daring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News