CEO Cornel Teknology Malang, Alamsyah. Foto: UMM
CEO Cornel Teknology Malang, Alamsyah. Foto: UMM

Alamsyah, Alumnus UMM dari Daerah 3T Kini Jadi CEO dan Kepala Sekolah

Daviq Umar Al Faruq • 28 Desember 2021 20:57
Malang: Perjuangan Alamsyah, meraih pendidikan tidaklah mudah. Berasal dari pulau kecil di dekat Makassar, Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menuturkan bahwa akses pendidikan sangatlah minim di kampung halamannya, pulau Kalu-kalukuang. 
 
Meski begitu, keinginannya untuk memperoleh pendidikan tak pernah padam. Tekat itu berhasil mengantrakan Alamsyah menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah (MA) Al Irtiqo' International Islamic Boarding School (IIBS) dan membangun lembaga sertifikasi bernama Cornel Technology Malang.
 
“Di kampung, akses listrik dan internet sangat minim. Listrik hanya menyala selama empat jam, mulai dari jam enam sore sampai sepuluh malam. Minimnya akses tidak hanya pada sarana prasarana saja, tetapi juga pada pendidikan," katanya, Senin 27 Desember 2021. 

Oleh karenanya, Ia memberanikan diri merantau saat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di pondok pesantren Makassar. "Perjalanan ke Makassar menempuh waktu 16 jam menyeberangi laut Flores menggunakan perahu kecil,” imbuh Alamsyah.
 
Lebih lanjut, Alamsyah menceritakan bahwa ketertarikannya pada dunia pendidikan terbentuk karena lingkungannya sangat menghormati seorang guru. Karena hal tersebut, Alamsyah melanjutkan pendidikan strata satu (S1) dengan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di UMM. 
 
Setelah lulus pada 2015, ia mengatakan bahwa sempat membantu bisnis kapal ayahnya selama satu tahun. Namun karena bukan kegemarannya, Alamsyah kembali merantau ke Malang untuk mencari kerja.
 
“Saat itu saya hanya bermodal ijazah S1 untuk mencari kerja di Malang. Saya akhirnya mendapat kerja sebagai guru honorer di dua sekolah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) 25 Malang dan MA 2 Muhammadiyah. Alhamdulillah di tahun 2017 saya diangkat menjadi guru tetap MA Al Irtiqo' IIBS,” ungkap CEO Cornel Teknology Malang tersebut.
 
Perjuangan Alamsyah pun tidak berhenti sampai di situ. Dia melanjutkan pendidikan S2 dengan menjual perahu pemberian sang ayah sebagai biaya kuliah.
 
Pada tahun 2018, Alamsyah diangkat menjadi kepala sekolah MA Al Irtiqo' IIBS. Namun sayangnya, sekolah tersebut hampir mengalami kebangkrutan.
 
“Saya bersama teman-teman guru lainnya berusaha membangun kembali MA Al Irtiqo' IIBS. Dalam waktu yang singkat kami berhasil menaikkan akreditasi sekolah serta bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Turki, Thailand, dan Kamboja untuk pengembangan sistem pendidikan MA Al Irtiqo' IIBS,” kata bungsu dari enam bersaudara tersebut.
 
Baca juga:  Badan Bahasa Luncurkan Sipebi, Aplikasi Penyuntingan Ejaan Otomatis
 
Saat ini Alamsyah tidak hanya bekerja sebagai kepala sekolah dan CEO Cornel Teknology Malang, tetapi juga menjadi coach dan trainer di The Nasional Federation Neuro Linguistic Programming U.S.A. Selain itu Alamsyah juga menjabat sebagai Founder dari Communication Management Neuro Linguistic Programming Indonesia.
 
“Dalam perjalanan karier saya, pengalaman saat kuliah S1 di UMM sangat membantu. Pengalaman tersebut membentuk mental, cara bersosialisasi, jiwa kepemimpinan, dan juga membentuk kerangka berpikir secara logis. Saya sangat senang dapat terjun ke bidang pendidikan dan komunikasi karena saya dapat belajar banyak hal. Menurut saya, belajar adalah usaha untuk membuat diri anda merdeka dari hal apapun,” terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan