Guru berprestasi dari SMPN 3 Huristak Satu Atap, Sumatra Utara, Manja Mulyani Siregar. Foto: Dok. Pribadi
Guru berprestasi dari SMPN 3 Huristak Satu Atap, Sumatra Utara, Manja Mulyani Siregar. Foto: Dok. Pribadi

Hari Guru Nasional 2024

Menjaga Nyala Asa Siswa Lintasi Reyotnya Jembatan Rambing

Ilham Pratama Putra • 25 November 2024 09:00
Jakarta: Tiga siswa SMPN 3 Huristak Satu Atap, Sumatra Utara menatap gamang jembatan papan kayu yang diikat tambang besi sepanjang 30 meter.  Jembatan itu menggantung 20 meter di atas permukaan sungai.
 
Kondisi jembatan itu tak lagi layak dilintasi, reyot. Jejeran papan yang jadi pijakan pun keropos dimakan usia, pakunya mengaga, dan bahayanya, tak ada pengaman di kiri-kanan jembatan.
 
Tak mungkin bagi para siswa, melewati jembatan itu tanpa pengawasan orang dewasa. Meski itulah satu-satunya jalan bagi para siswa untuk menjemput asa mereka.

Hari itu, tiga siswa tersebut mesti menyebrang ke kantor Kecamatan. Hari perlombaan debat bahasa Inggris.
 
Guru SMPN 3 Huristak Satu Atap, Manja Mulyani Siregar telah mempersiapkan segala rupa. Agar siswanya dapat bertanding dengan gagah berani.
 
"Mereka sudah saya latih jauh-jauh hari jadi sudah percaya diri," kata Manja kepada Medcom.id, Sabtu 23 November 2024.
 
Karena medan yang sulit itu pula, Manja bahkan meminta para siswanya untuk menginap di rumahnya. Agar para murid tak melewati jembatan papan kayu atau yang biasa disebut 'jembatan rambing' tersebut ketika berangkat ke lokasi lomba.
 
"Jadi murid, saya minta menginap di rumah saya. Apalagi pengumuman lomba debat di buat malam hari. Murid tidak mungkin melintasi jembatan itu tanpa pengawasan orang dewasa," jelas dia.
 
Buat Manja, perlombaan ini sangat penting bagi para siswanya. Meski ia tahu betul, perlombaan ini akan menjadi tantangan yang amat sulit bagi para siswa.
 
Hal itu dikarenakan perlombaan debat bahasa Inggris ini juga diikuti siswa SMA. Yang ia yakini, tentu dengan usia yang lebih tua, para siswa SMA lebih mahir berbahasa Inggris dan berdebat.
 
"Jadinya selama menunggu antrean saya terus memberikan mereka motivasi. Deg degan sudah pasti karena hal ini perdana," imbuhnya.

Raih Juara

Bersyukur, saat itu SMPN 3 Huristak Satu Atap meraih juara tiga. Menurutnya, apa yang diraih anak-anak merupakan buah dari proses yang panjang.
 
Ia mengatakan, lomba debat itu bukan sekadar adu ketangkasan satu hari saja. Tapi proses pembangunan kepercayaan diri, kemampuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, kolaborasi dan tanggung jawab yang dilewati peserta didik setiap harinya di sekolah.
 
Manja menjelaskan hal itu dibangunnya melalui pendidikan karakter yang ia terapkan. Ia menjalankan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada para siswanya.
 
"Jadi untuk program di sekolah kami menggunakan metode yang variatif. Contohnya proyek P5 dengan tema Suara Demokrasi yaitu pemilihan ketua OSIS. Kami membuat bilik suaranya dari kardus bekas dan memanfaatkan kertas bekas ujian yang tidak terpakai lagi untuk surat suaranya. Memafaatkan lingkungan sekitar (aset based enviromental) untuk menunjang kegiatan P5 di sekolah," tutur Koordinator P5 itu.
 
Baca juga:  Mbah Melan yang Inspiratif, Mengajar Matematika via TikTok di Usia 78 Tahun

Ia menjelaskan, tak ada proses yang mudah dalam membentuk karakter siswa. Kebiasaan siswa pun mesti dibentuk.
 
"Kebiasaan itu dibentuk dari dimensi kehidupan sehari-hari. Ketika mereka di lingkungan rumah, kita tidak bisa lagi mengontrol mereka. Untuk itu perlu sekali kolaborasi dengan orang tua murid. Caranya, saya melakukan visit home kerumah murid saya secara bergantian," terang guru Bahasa Inggris tersebut.
 
Memberikan pengorbanan lebih hingga mendatangi siswa itu kata dia kian menunjukkan hasil. Kini para siswa, kata dia, lebih inovatif dan berani berkreasi.
 
Bahkan kini ia memicu siswa untuk bisa menghadapi tantangan global. Para siswa diajak untuk mengenal teknologi.
 
"Supaya tidak kalah dengan anak-anak di kota. Yang paling penting bagi saya bakat anak harus muncul," ungkapnya.

Guru Berprestasi

Atas dedikasinya selama ini, Manja pun banyak diganjar ragam prestasi. Tercatat sebagai finalis Hari Guru Nasional Tingkat Provinsi 2023, Terbaik 1 tingkat provinsi guru SMP Dedikatif 2024 hingga turut dalam Jambore GTK Hebat Sumatera Utara 2024.
 
Ia juga lolos sebagai praktisi mengajar pada angkatan ke empat di tahun ini. Manja turut mengajar di Universitas Samudra Aceh.
 
"Semoga pengalaman ini bisa menginspirasi guru-guru di seluruh Indonesia bahwa menj
adi guru bukan halangan ingin mencoba hal-hal baru di luar tupoksi kerja," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan