Serah terima jabatan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok. Foto: Dok Humas UB.
Serah terima jabatan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok. Foto: Dok Humas UB.

Dosen UB Jabat Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok

Arga sumantri • 25 Maret 2021 11:55
Malang: Dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Achmad Wicaksono diangkat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Bangkok sejak 16 Maret 2021. Jabatan ini akan diemban mantan Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) UB selama tiga tahun, yakni periode 2021- 2024.
 
Soni, sapaannya, menceritakan, pada Agustus 2020 ia melakukan pendaftaran. Proses selanjutnya, ia mengikuti serangkaian tes tulis, wawancara dan presentasi dalam Bahasa Inggris. 
 
Ia mengatakan, saat mendaftar ada tujuh negara yang menjadi pilihan. Ia memilih Thailand karena pengalamannya pernah tinggal di negara tersebut kala menempuh studi master di Asian Institute of Engineering (AIT).

Setelah dinyatakan lolos pada November, ia harus menempuh rangkaian tes kesehatan lengkap. Surat Keputusan (SK) penugasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Bangkok pun diterima pada akhir 2020. Akhir Januari 2021, keluar SK penempatan sebagai Atase Pendidikan dari Kementerian Luar Negeri.
 
"Dan istilahnya 'Dipinjamkan ke Kementerian Luar Negeri', ujarnya.
 
Baca: Pelajar MTs di Kudus Sabet Emas di Lomba Internasional
 
Ia menyampaikan, lingkup tugas Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di antaranya menjalin kerjasama bidang pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Thailand. Lalu, membantu apabila mahasiswa Indonesia yang kuliah di Thailand mengalami kesulitan, serta menangani Sekolah Indonesia Bangkok dan Sekolah Indonesia Yangon (Myanmar). 
 
Sampai saat ini, Thailand dikenal unggul di bidang agrikultur, manufaktur, pariwisata dan teknologi informasi. Sehingga, salah satu program kerjanya yakni memperkuat kolaborasi riset perguruan tinggi antar dua negara di bidang-bidang tersebut.
 
Program kerja lainnya masih ia susun bersama tim, mengingat ia baru dua hari aktif di KBRI. Akibat harus pindah tugas luar negeri di masa pandemi, ia harus melalui dua minggu isolasi mandiri di hotel sebelum bisa hadir dan bekerja di KBRI. Ketatnya protokol kesehatan yang diberlakukan Thailand menurutnya juga menjadi gambaran majunya pendidikan di negara tersebut.
 
Ia berharap agar lebih banyak dosen di UB yang bersedia melamar menjadi Atase Pendidikan, agar dapat memperluas jejaring kerjasama UB dengan berbagai institusi di berbagai negara. Ia pun bersedia apabila ada dosen yang berkonsultasi tentang cara menjadi atase, dengan tambahan penghasilan yang berupa Tunjangan Penghidupan Luar Negeri (TPLN) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2019.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan