"Keduanya mengikuti LKTI Internasional tersebut secara daring yang berlangsung pada tanggal 18-19 Februari 2021. Sedangkan pengumuman meraih medali pada 23 Februari 2021," kata Kepala MTs NU Banat Kabupaten Kudus Nor Khusomah di Kudus, Selasa, 23 Maret 2021.
Pada ajang tersebut, kata dia, kedua siswa kelas 8 tersebut harus bersaing dengan 450 peserta dari 20 negara.
Ajang AISEEF diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), Malaysia Innovation Invention Creativity Association (MIICA), BUCA International Music Science Energy and Engineering Fair (IMSEF, Turki).
Pada ajang tersebut, kedua siswa kelas VIII itu mempresentasikan penelitian berjudul 'Game of Hajj'. Sedangkan, dalam mempresentasikan hasil penelitian wajib menggunakan bahasa Inggris, termasuk saat tanya jawab dengan dewan juri.
Baca: Keren! Pelajar Berusia 16 Tahun Lolos Prodi Kedokteran UNAIR
Pada awalnya, ajang AISEEF hanya berskala regional ASEAN. Kemudian, seiring berjalannya waktu, ajang sains tersebut menjadi berskala internasional dengan diikuti peserta dari 20 negera. Di antaranya, dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan, Turki, Hongkong, Iran, Meksiko, Brazil, Sudan, Filipina, Macau, Nepal, Iraq, Mesir, Yaman, Thailand, Vietnam, dan Azerbaijan.
Sebelum meraih medali emas dan special award, mereka juga mendapatkan dua medali perak dalam LKTI Khayyam International Invention and Innovation Festival di Iran dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad pada November 2020.
Sementara itu bagi Syatta, prestasinya juga menambah deretan prestasi sebelumnya. Antara lain, juara pidato nasional di Banda Aceh tahun 2018 dan juga lomba pidato Bahasa Inggris tingkat nasional dalam MAPK Solo Fair tahun 2021 sebagai peringkat I putri sekaligus juara II umum, serta paling banyak ditonton dan disukai dalam channel youtube MAPK Solo Channel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News