Slamet Winarto bersama rekannya menyusun buku Sejarah Kota Lasem di tengah masa pandemi. Dok Kementerian Agama.
Slamet Winarto bersama rekannya menyusun buku Sejarah Kota Lasem di tengah masa pandemi. Dok Kementerian Agama.

Guru Madrasah Ini Susun Buku Sejarah Lasem

Arga sumantri • 04 Februari 2021 11:40
Rembang: Kreativitas dan karya semestinya tak terbatas pada ruang dan waktu. Hal ini yang diyakini Slamet Winarto, salah seorang guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) 2 Rembang, Jawa Tengah. 
 
Pandemi covid-19 yang melanda dunia, bahkan Indonesia setahun belakangan, tidak menyurutkan semangat Winarto untuk berkarya di bidang literasi. Aktivitas ini dilakukan di sela kesibukannya menjadi admin pembelajaran bagi siswa dan guru di MTs N 2 Rembang. 
 
Bersama beberapa rekan, guru pengampu bidang TIK ini menulis buku yang mengangkat sejarah Lasem, Jawa Tengah. Buku berjudul 'Lasem dalam Sejarah Perkembangan Kerajaan-Kerajaan di Jawa' ini telah mendapatkan ISBN Perpustakan Nasional RI.

Baca: Seleksi Guru Serta Pembina Asrama MAN IC dan MAKN Digelar Serentak
 
Winarto juga menjadi salah satu kandidat peserta Adi Acarya Award. Ia pun berartisipasi dalam pengadaan buku  melalui Gerakan Menulis Buku Melalui Program Semangat Sejuta Buku untuk Indonesiaku. Hasil penjualan buku didonasikan untuk mengembangkan budaya literasi.
 
Sebelumnya, bersama sastrawan Indonesia dari berbagai kalangan baik dari unsur guru, siswa, mahasiswa dan unsur seniman serta penulis lainnya, Winarto telah menghasilkan buku Antologi Puisi 'Merayakan Pagebluk'. Seluruh hasil penjualan dari buku kumpulan puisi dari 150 penulis di Indonesia ini kemudian didonasikan sepenuhnya untuk korban covid-19.
 
Kepala MTsN 2 Rembang, M. Yunus Anis mengapresiasi aktivitas Winarto ini. Menurutnya, budaya literasi perlu untuk kita terapkan  sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.
 
"Kami berharap budaya literasi benar-benar dapat untuk lebih dikembangkan di MTs Negeri 2 Rembang," ungkap M. Yunus Anis mengutip laman Kemenag, Kamis, 4 Februari 2021.
 
Baca: Respons Isu Masa Depan, Siswa Madrasah Didorong Kuasai Dunia Digital
 
Yunus mengaku khawatir masyarakat, khususnya siswa dan guru, lebih asyik dengan literasi digital. Apalagi, media sosial yang sering dipenuhi berita bohong (hoaks).  "Kalau tidak pandai memilih, memilah dan mencermati kita khawatir mereka justru mendapat informasi yang keliru,” ungkapnya.
 
Secara simbolis, buku 'Lasem Dalam Sejarah Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Di Jawa' dipersembahkan pada Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, H. Sahuri dan Bidang Sarpras, H. Mudjahidin untuk perpustakaan MTs Negeri 2 Rembang.
 
"Semoga ini bisa sebagai pemicu untuk  bersama-sama mengembangkan Literasi  Madrasah, dan kita semua mendoakan semoga bisa lolos masuk dalam ajang grand final Adi Acarya Award," ucap Sahuri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan