Namun nyatanya, program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) telah nyata memberi jalan mulus baginya untuk sampai di titik tersebut. Berpindah 'dunia' dari kerasnya kehidupan di pasar lalu memasuki dunia kecantikan memang tak mudah bagi Aya.
Apalagi dunia kecantikan ini terbilang hal baru bagi Aya, meskipun ia memiliki ketertarikan terhadap dunia kecantikan, khususnya tata rias dan penataan rambut. Ia sering melihat tutorial kecantikan di media sosial dan mencoba mengaplikasikannya secara otodidak.
Namun pada akhirnya, peluang tersebut datang, berawal dari informasi mengenai program PKW tahun 2019 di LKP Curdefo, Wonogiri, Jawa Tengah yang menggelar kursus tata kecantikan rambut. “Kursus kecantikan ini adalah langkah tepat yang saya ikuti di usia 35 tahun. Meski sudah tidak muda, saya bersyukur masih bisa meningkatkan kualitas diri,” terang Aya dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Sabtu, 8 Februari 2025.
Setelah mendaftar, Aya menjalani pelatihan sekitar dua bulan dengan tekun. Alhasil, ia memiliki keahlian dalam memotong rambut, penataan dan perawatan rambut, pewarnaan rambut, bahkan pelurusan rambut.
Bahkan program PKW di LKP Curdefo pun memberikannya modal usaha berupa peralatan salon. Sehingga ia mampu membuka usaha salon mandiri di rumahnya yang diberi nama Aya Salon.
Baca juga: Cerita Ahmad, WNA Afghanistan Wisudawan Terbaik Unair Sudah Menulis 20 Artikel dan Terbitkan Buku |
Tak berhenti di situ, karena tingginya permintaan pelanggan, Aya pun terus mengembangkan keahliannya dengan melanjutkan kursus tata rias pengantin dan spa. Menurut Aya, dengan menambah keterampilan, ia mampu mempertahankan usaha salonnya dengan baik.
“Selain itu, karena kebutuhan pasar juga. Banyak pelanggan yang meminta saya untuk merias pula. Maka dari itu, saya lanjutkan dengan kursus reguler untuk upgrade ilmu dan dapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” jelas Aya.
Berkat dedikasi dan hasil riasannya yang memukau, namanya mulai dikenal. Dengan strategi pemasaran melalui media sosial dan rekomendasi dari pelanggan, Aya berhasil meraih banyak klien, mulai dari rias wisuda, tunangan, hingga pengantin.
Baca juga: Kisah Asri Wahyuni, Lulusan S1 Teknik Mesin Sukses Banting Setir ke Dunia Perhotelan |
Kini, Aya memiliki studio kecantikannya sendiri dan melayani berbagai klien setiap harinya. Dengan tarif rias yang kompetitif dan kualitas hasil riasan yang profesional, ia mampu meraup omzet jutaan rupiah per hari. Ia pun masih melayani pijat spa dan perawatan rambut di salonnya. Bahkan ia pun sudah memiliki wedding organizer (WO) sendiri.
“Kalau dihitung dalam sebulan, penghasilannya bisa 5x lipat dari UMK Kabupaten Wonogiri. Sekitar Rp12 juta lebih, alhamdulillah bisa meningkatkan ekonomi dibanding jualan ikan,” ujar Aya.
Ketelatenan Aya pun membuatnya menjadi instruktur di LKP Curdefo di bidang MUA. Kepercayaan itu pun membuat Aya semangat dalam mengajar dan membagikan pengalamannya dalam merintis usaha kepada peserta didik kursus di LKP Curdefo. Menurutnya, kursus dan bantuan pemerintah melalui program PKW dapat membantu mengubah kehidupan seseorang.
“Maka dari itu saya ingin menjadi bagian dari perjalanan hidup seseorang juga, saya memutuskan untuk menjadi instruktur dan terjun ke pelatihan vokasi bidang kecantikan,” ungkap Aya.
Sekilas tentang Pendidikan Kecakapan Wirausaha
Program PKW adalah layanan pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News