Nabila merupakan mahasiswi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Ia terus menekuni industri bakery semasa kuliah sehingga harus memulai aktivitas hariannya lebih dini.
"Saat praktikum terpadu ini kami diminta membuat simulasi perusahaan. Dan pada saat itu, setiap hari berangkat ke IPB University jam tiga pagi menggunakan ojek daring dari rumah untuk mempersiapkan roti yang akan dijual pada pagi harinya," kata Nabila melalui siaran pers IPB, Rabu, 30 September 2020.
Nabila mengaku belajar banyak hal dari pengalaman tersebut, seperti cara menjalankan sebuah usaha, memimpin, kreatif dalam mempromosikan produk, dan lain-lain.
Baca: Kisah Lulusan Terbaik IPB yang Sempat Kesulitan Bayar Kuliah
Pada Program Studi Teknologi Pangan, kata dia, ada praktikum terpadu. Seluruh mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok usaha, dan Nabila masuk ke kelompok bakery.
"Kelompok ini mensimulasikan sebuah usaha tetapi dengan skala kecil. Saya mendapatkan amanah sebagai Manager Marketing," ujarnya.
Nabila selama kuliah juga belajar mengolah makanan dengan teknologi seperti pembuatan nugget, sari buah, selai, bakso dan lain-lain. Ada juga praktikum evaluasi sensori, yaitu belajar mengevaluasi makanan yang dikonsumsi.
Sebagai orang Bogor yang kuliah di IPB University, Nabila memilih untuk tetap tinggal di rumah. Selain kuliah, ia juga aktif di berbagai kegiatan organisasi dan kepanitiaan.
"Sehingga hampir setiap hari pulang malam menggunakan ojek daring. Dan esok harinya harus berangkat untuk kuliah lagi yang sebagian besar jadwalnya jam tujuh pagi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News