Siswa asal Ponorogo tersebut hanya butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan studi jenjang SD hingga SMA. Nabila sendiri memang mengikuti program akselerasi sejak bersekolah di MTSN 2 Ponorogo serta program kelompok belajar cepat (KBC) di almamaternya SMAN 1 Ponorogo.
Dengan begitu, ia hanya memerlukan waktu masing-masing dua tahun untuk menuntaskan masa SMP dan SMA-nya.
Baca: Dua Mahasiswa Kedokteran UGM Sabet Juara di Lomba Internasional
Nabila menceritakan capaian tersebut diraih bukan berarti tanpa perjuangan. Nabila harus mengikuti les di dua bimbingan belajar serta les privat di rumahnya usai pulang sekolah.
Beberapa siswa mungkin akan menganggap rutinitas tersebut sangat berat. Namun tidak halnya dengan peraih ranking paralel 1 di SMAN 1 Ponorogo tersebut.
"Waktu masuk program akselerasi, saya dituntut untuk belajar cepat. Harus greget dan mau belajar sendiri. Kelihatannya memang berat, tapi saya malah tertarik untuk memperjuangkan itu. Saya ingin sukses di usia muda," cerita Nabila mengutip siaran pers UNAIR, Jumat, 26 Maret 2021.
Baca: Kisah Imam Lulusan Unsri, Jadi Influencer Kini Aktif Meneliti
Semangat Nabila untuk belajar tersebut turut didorong hobi membacanya. Sejak kelas 6 SD, Nabila selalu menghabiskan waktunya untuk membaca buku-buku pelajaran maupun motivasi. Ia tercatat penyuka buku-buku karya Napoleon Hill dan Merry Riana.
Hobinya itu didapat dari sang Ayah yang juga gemar membaca buku-buku motivasi. Namun, sosok yang juga berperan besar dalam prestasi Nabila di SNMPTN adalah sang ibu yang merupakan seorang guru.
"Mama yang selalu menemani waktu belajar, waktu capek, mendengar keluh kesah, semuanya Mama. Begitu pula Ayah yang kerja di Surabaya, pulang seminggu sekali, tapi aktif bertanya progres belajar," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News