Mahasiswa UNAIR jadi relawan di ruang isolasi pasien covid-19. Foto: UNAIR/Humas.
Mahasiswa UNAIR jadi relawan di ruang isolasi pasien covid-19. Foto: UNAIR/Humas.

Cerita 4 'Srikandi' UNAIR Jadi Relawan di Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Arga sumantri • 20 Agustus 2021 18:08
Surabaya: Empat mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi relawan di ruang isolasi covid-19 Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Mereka ialah Dian Riani, Dewi Novita Sari, Dinna Alvia Novita, dan Rizkika Putri Silvia yang merupakan mahasiswa semester 6 prodi D3 Keperawatan Fakultas Vokasi UNAIR.
 
Dinna mengatakan alasannya bertekad untuk menjadi relawan covid-19 karena ingin berkontribusi di tengah situasi krisis. Dinna dan ketiga rekannya lain juga punya tekad kuat berperan aktif dalam penanganan pandemi.
 
"Banyaknya tenaga kesehatan yang isolasi mandiri hingga gugur akibat covid-19 membuat beberapa rumah sakit kewalahan menghadapi pandemi dan saya tidak boleh berdiam diri," ujar Dinna mengutip siaran pers UNAIR, Jumat, 20 Agustus 2021.

Baca: Kisah Bimo, Anggota Paskibraka Nasional Asal Payakumbuh yang Berbakat Menyanyi
 
Dinna mengatakan, selama bertugas di ruang isolasi covid-19, selain merawat pasien, mereka juga memberikan pendampingan kepada pasien. "Pasien juga butuh pendampingan dan semangat karena ia berada seorang diri tanpa keluarga yang menemani di ruang isolasi," ujarnya.
 
Dinna dan rekannya yang lain mengaku tidak memiliki kesulitan yang berarti. Sebab, selama perkuliahan mereka telah dibekali ilmu teori dan praktik yang mumpuni. Pengalaman kerja lapangan di rumah sakit juga menjadi bekal bagi mereka untuk merawat pasien di ruang isolasi Covid-19. 
 
"Kegiatan yang dilakukan umumnya sama seperti praktik kerja lapangan sebelumnya seperti memeriksa tanda-tanda vital, memeriksa EKG, memberikan obat, observasi pasien dan sebagainya. Hal yang membuat terlihat berbeda hanya penggunaan APD level 3 saja," jelas Dinna.
 
Baca: Berkat Bakat dan Ketekunan Wahyu Raihan Dobrak Keterbatasan Ekonomi
 
Meski menjadi relawan di ruang isolasi memiliki risiko tinggi terpapar covid-19. Namun, hal tersebut tidak membuat empat srikandi ini gentar.
 
Sudah lebih dari 1 bulan empat srikandi ini mengabdikan diri di ruang isolasi covid-19, tentu banyak pengalaman yang didapat. Bagi mereka, pengalaman paling menyedihkan selama bertugas adalah saat melihat pasien harus menyudahi perjuangannya di ruang isolasi covid-19. 
 
"Ketika pasien yang datang dalam keadaan baik-baik saja tapi tiba-tiba mengalami kritis dan meninggal dunia adalah momen paling menyakitkan bagi kami. Tapi kesembuhan pasien menjadi semangat bagi kami untuk tetap sehat dan kuat," tutur Dinna.
 
Keempat srikandi ini berpesan kepada masyarakat yang masih menganggap sepele pandemi covid-19 untuk segera memperbaiki diri. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya terhadap berita hoax yang beredar. 
 
"Covid-19 itu nyata. Jadi stop menyebarkan berita hoax bahwa covid-19 hanya akal-akalan saja. Kami para relawan setiap hari mendengar tangisan seseorang yang kehilangan sosok yang dicintainya pergi akibat terpapar covid-19," kata Dinna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan