Reza mengatakan, salah satu yang membuatnya tertarik untuk menjadi dosen praktisi di UNJ adalah karena ia teringat akan masa sekolahnya dulu. Kesempatan untuk bertemu dengan praktisi yang memiliki pengalaman kerja merupakan sebuah kemewahan.
"Saya sangat tertarik dengan program ini, karena saya tahu betapa ketika saya dulu sekolah bertemu dengan seseorang yang mungkin sudah mempunyai pengalaman kerja dan bisa berbagi itu luxury," kata Reza di Gedung Ki Hajar Dewantara UNJ, Rabu, 7 Juni 2023.
Ia juga mengaku sangat memberi perhatian pada dunia pendidikan. Terlebih lagi selama tujuh tahun terakhir ia menjadi global ambassador salah satu NGO. "Jadi menurut saya, enough within saya kenapa ada di sini hari ini. Untuk berbagi dan ikut berkontribusi dalam program praktisi mengajar ini. Mudah-mudahan ada kelas-kelas lain yang bisa saya hadiri," terangnya.
Reza berharap, apa yang ia bagikan dalam kelas dapat membuat mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul saat terjun ke dunia kerja. "Karena seperti yang kita ketahui, dunia kerja dengan dunia pendidikan yang mereka tempuh hari ini bisa jadi ada gap-gap yang ternyata muncul ketika bekerja," kata Reza.
Rektor UNJ, Komarudin mengatakan, kegiatan Praktisi Mengajar yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek ini sangat bagus. Program ini dalam rangka berbagi pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa di UNJ khususnya yang akan diperoleh dari para praktisi.
"Dalam hal ini pimpinan UNJ sangat senang dan bangga Reza Rahadian yang merupakan aktor dan produser film yang sangat berprestasi, baik nasional maupun internasional turut menjadi praktisi pada Kuliah Kolaborasi Praktisi Mengajar di UNJ. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan turut menambah kolaborasi serta skill bagi mahasiswa UNJ," ucap Komarudin.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNJ, Suyono mengatakan, kegiatan Kuliah Kolaborasi Praktisi Mengajar ini setidaknya bermanfaat bagi mahasiswa. Pertama, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar ilmu praktis yang aktual, relevan, bermanfaat, dan
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kedua, mendapat pendampingan (mentorship) dari praktisi ahli panutan. Ketiga, berjejaring dengan pengajar praktisi ahli dan menyadarkan mahasiswa akan potensi mereka di dunia kerja.
Keempat, memperoleh pengalaman belajar hard skills dan soft skills sebagai penguat keterampilan mahasiswa. Kelima, memperkuat dan menambah kompetensi mahasiswa.

Reza Rahadian menjadi dosen praktisi di UNJ. Foto: UNJ
Sementara manfaat bagi praktisi, di antaranya memperoleh informasi potensi mahasiswa di perguruan tinggi yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Lalu memperoleh informasi potensi mahasiswa yang mampu menjadi mitra bagi dunia kerja.
Kemudian mendidik dan menjaring sumber daya manusia unggul lebih awal untuk membentuk pangkalan bakat (talent pool) dan menjadi bagian dari penggerak kemajuan pendidikan Indonesia.
Suyono berharap, melalui kegiatan Kuliah Kolaborasi Praktisi Mengajar di UNJ dapat meningkatkan kualitas lulusan UNJ dan kesiapan untuk memasuki dunia kerja nantinya. "Tentunya akan berlanjut pada sesi berikutnya untuk kegiatan Kuliah Kolaborasi Praktisi Mengajar di UNJ," ujar Suyono.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, Abdul Sukur menjelaskan, ,tujuan dari Kuliah Kolaborasi Praktisi Mengajar di UNJ antara lain menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja.
Kemudian mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri dalam menyelenggarakan pembelajaran praktis dan aplikatif dan meningkatkan relevansi skill lulusan perguruan tinggi Indonesia dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
"Melalui Kuliah Kolaborasi Praktisi Mengajar di UNJ, diharapkan mahasiswa dan lulusan UNJ terus meningkat prestasi, reputasi, hard skills dan soft skills dalam persiapan memasuki dunia kerja yang kian hari semakin kompetitif," ucap Sukur.
Praktisi Mengajar merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja.
Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring. Para praktisi yang mengajar di perguruan tinggi berasal dari industri, BUMN, wirausahawan, praktisi, seniman, peneliti, maupun instansi pemerintah dalam dan luar negeri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga: Nadiem: Calistung Bukan Sama Sekali Tak Boleh Dibangun di PAUD |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News