Penghargaan Achmad Bakrie Award ini telah dimulai sejak 2003, tetapi pada 2020-2021 ditiadakan karena pandemi. Tonang dinobatkan meraih PAB XVIII kategori kedokteran bersama dr. Erlina Burhan. Keduanya mendapat penghargaan karena memberi sumbangsih sinergis antara bidang klinis-epidemologis dan pulmonologis-kesehatan publik yang membantu Indonesia menghadapi pandemi global covid-19 dengan hasil yang mendapat pujian dunia internasional
“PAB tahun ini memang sangat dipengaruhi soal Covid-19 pada kategori kedokteran. Yang dicari adalah mereka yang dinilai berperan signifikan dalam usaha bersama mengatasi dan menangani pandemi Covid-19. Kita tahu, selain menghadapi pandemi, selama ini kita juga menghadapi pandemi informasi atau disebut ‘infodemi’. Adanya infodemi ini makin memperberat masalah dan menambah beban penanganan pandemi Covid-19 itu sendiri,” tutur Tonang dilansir dari laman UNS, Selasa, 16 Agustus 2022.
Tonang menuturkan, menurut panitia PAB XVIII, ia dinilai berperan signifikan dalam menjembatani kesenjangan antara ilmu di laboratorium. Kemudian klinis, dalam hal cara penanganan pasien Covid-19.
Lalu, epidemiologis yang meliputi implikasinya kepada kesehatan masyarakat. Usaha menjembatani tersebut menjadi penting untuk meminimalkan efek negatif dari infodemi yang melanda masyarakat di tengah-tengah situasi pandemi covid-19.
“Terima kasih kepada Bapak/Ibu dan teman-teman semua yang telah memberi perhatian, doa, dan dukungan. Semoga penghargaan ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Tonang.
Baca juga: Keren! Guru Besar UNS Masuk Dalam 29 Ilmuwan Internasional yang Jadi Mentor Peneliti Muda Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News