Program beasiswa itu ditujukan kepada mahasiswa jenjang tahun kedua. Januar bercerita, pernah mengikuti beberapa seleksi beasiswa dari berbagai instansi, tetapi belum berhasil.
"Saya sering scroll beranda sosial media Instagram, twitter dan lain-lain. Saya nemu info tentang beasiswa ini, karena dari kampus sepertinya belum pernah ada sosialisasi tentang beasiswa ini. Maka saya cari tahu dan menggali banyak informasi juga tentang beasiswa ini," ujar Januar mengutip siaran pers Unair, Selasa, 5 Oktober 2021.
Ia mengakui, banyak rintangan dan cobaan yang dihadapi selama proses seleksi. Mulai dari mati lampu, jaringan internet terputus, sedang macet di perjalanan, sampai akhirnya dinyatakan lolos sebagai salah satu dari 20 orang penerima beasiswa dari Unair.
Baca: Raih IPK 3,95, Ini Sosok Wisudawan Terbaik ITS
Mahasiswa yang aktif di Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (HMKH) itu menceritakan bahwa sejak sekolah menengah sudah sangat aktif mengikuti kegiatan organisasi, baik dibidang akademik maupun non akademik. Program beasiswa ini tidak hanya memberikan benefit berupa finansial, tetapi juga mendukung minat penerimanya agar berprestasi dalam menjalankan pendidikan tinggi, serta memberikan pendampingan yang intensif untuk self development mahasiswa.
Ia menambahkan, alasan lain yang membuat mantap mendaftar beasiswa ini yaitu ingin mengembangkan potensi diri, khususnya dalam bidang kepemimpinan. Ia juga tertarik pada bidang sosial dan inovasi bangsa berupa social project yang bisa didapat dari beasiswa ini.
"Penerima akan mendapatkan program antara lain leadership hingga career preparation," jelasnya.
Ia berharap beasiswa ini bukan hanya bermanfaat untuk pribadi, tetapi juga bisa membuat perubahan kecil yang berdampak besar untuk orang lain.
"Ambilah risiko yang lebih besar dari apa yang dipikirkan orang lain aman. Berilah perhatian lebih dari apa yang orang lain pikir bijak. Bermimpilah lebih dari apa yang orang lain pikir masuk akal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News