Selain di Telkom, Fauzan ternyata memiliki karier sebagai entrepreneur. Sosok yang kini berusia 37 tahun ini tercatat sebagai CEO Toko Ikanku (2011-sekarang), Co-founder Mitra Mina Nusantara (2010-2013), serta menjalin mitra dengan Bogorian Aquatics (2019-sekarang).
Kemampuannya dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan management mengantarkannya pada penghargaan sebagai Indonesia HR Future Leader 2013 pada SWA Magazine.
"Kuliah itu adalah dunia ideal. Ketika masuk kerja yang tidak sesuai dengan kebidangan di dunia kuliah maka kunci dalam menghadapinya adalah kecepatan belajar. Saya senang sekali kuliah di IPB University, karena IPB melatih saya untuk dapat cepat belajar di kantor, meskipun berbeda dari kebidangan yang saya pelajari di IPB," ungkapnya.
Setelah mengalami kerugian dari bisnis perikanan yang dibangunnya, Fauzan Feisal memutuskan untuk bekerja di dunia digital dan pernah menjadi CEO Digital Amoeba Program.
"Dulu semasa kuliah, saya juga berupaya untuk terjun ke petani ikan. Dari sana dapat pembelajaran bahwa apa yang dipelajari di kuliah ternyata lebih kompleks ketika di lapangnya," terangnya.
Menrutunya, masalah terletak pada faktor sosial-ekonomi, dari sana akhirnya mencoba banting setir ke ilmu bisnis, dan setelah belajar bisnis maka ternyata dari sana bisa masuk ke produk apapun, bukan hanya sekadar produk perikanan saja. "Telekomunikasi serta IT adalah pilihan bekerja karena potensi perubahan dan perkembangannya masih luas," tambahnya.
Bisnis Digital, atau bidang IT dengan desain sosial-ekonomi yang terintegrasi, memiliki potensi yang besar di masa depan. Sebagaimana yang saat ini ditekuni oleh Fauzan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mahasiswa ITS Gagas Startup Millennial
Menurutnya, potensi digital di masa depan seperti awal-awal teknologi listrik diperkenalkan ke masyarakat. Sebagaimana teknologi listrik tidak terpisahkan pada budidaya ikan terutama yang intensif, seperti layaknya genset, kincir air, auto-feeder, maka kelak dalam waktu dekat, teknologi digital juga akan sama statusnya seperti listrik.
Fauzan dalam perjalanan kariernya memiliki prinsip bahwa "be the best of you" pada titik apapun. Artinya di manapun berada dan kapanpun, maka berupayalah untuk menjadi yang terbaik dari diri sendiri. Ia menyampaikan bahwa masalah yang biasanya terjadi adalah banyak orang yang akhirnya menahan dirinya untuk menjadi yang terbaik.
"Jangan terlalu banyak mikir, putuskan saja dan kerjain saja dulu yang bisa dan ingin dikerjakan, suatu saat berubah bukan masalah. Karena Tuhan lebih tahu yang kita butuhkan. Hal yang yang saya ingin dari dulu itu ingin sekali membantu orang menemukan jalannya sendiri, jadi ada kebahagiaan tersendiri apabila dapat membantu orang, karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News