Suasana pelaksanaan UNBK di salah satu sekolah, MI/Arya Manggala.
Suasana pelaksanaan UNBK di salah satu sekolah, MI/Arya Manggala.

Ujian Nasional 2019

Tinggal di Panti Asuhan, Nurnajimah Mampu Raih 100 di UNBK

Intan Yunelia • 15 Mei 2019 07:07
Jakarta: Tinggal di Panti Asuhan dengan segala keterbatasannya tak menghalangi semangat dan kegigihan Nurnajimah, siswi SMK Negeri 1 Sewon, Bantul Yogyakarta untuk berprestasi. Nur meraih nilai sempurna mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia di Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini.
 
Alhamdulillah saya mendapatkan nilai 100 di Bahasa Indonesia, karena saya lebih menguasi mapel itu dibanding mapel lainnya,” kata Nur kepada Medcom.id, Rabu, 14 Mei 2019.
 
Diakui Nurnajimah, tak mudah meraih nilai sempurna di UNBK. Terlebih ia tak seperti teman-temannya, yang memiliki banyak waktu, akses, dan sarana belajar yang lebih memadai. Ia harus bisa membagi-bagi waktu di tengah padatnya kegiatan di panti.

“Kendalanya ada bentrokan gitu, untuk sekolah dan di panti. Karena panti juga ada kegiatan sendiri, semisal donatur yang minta doa, dan itu kita harus menyanggupi waktunya kapan saja walau tengah malam,” terang Nur.
 
Baca:  Amel Carla Lulus SMA Langsung Masuk UI
 
Mandiri adalah kunci utama kesuksesannya. Sebelum UNBK ia sama sekali tak pernah mengikuti les atau bimbingan belajar. Ia sadar di tengah keterbatasan itu, menyiasati dengan belajar sendiri menggunakan soal-soal UN sebelumnya. 
 
Ia juga kerap mempelajari soal-soal bebentuk HOTS (Higher Order Thinking Skills) atau soal yang membutuhkan penalaran tinggi. Dari soal-soal itu ia yakin, tak jauh berbeda dengan soal yang akan keluar di UNBK. 
 
“Saya pinjam buku HOTS dari sekolah, terus juga ada yang dari kakak kelas, saya juga punya buku yang saya pelajari tahun ini, sehingga saya banyak mempelajari macam soal HOTS.  Ini yang saya pelajari terus,” papar Nur sapaan akrabnya.
 
Cita-citanya sangat mulia, ingin menjadi seorang guru. Untuk itu ia mendaftar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).  Namun nasib baik belum jatuh pada Nur, ia belum dapat lolos di jalur undangan tersebut.
 
“Saya inginnya masuk UIN, ambil Pendidikan Agama Islam (PAI). Saya selain suka Bahasa juga suka mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Terus kalau bisa, saya ingin menjadi orang yang memberikan manfaat buat orang banyak,  salah satunya dengan menjadi guru,” pungkasnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan