Stefani Herlie, alumnus peraih emas di OSN bidang astronomi 2005. Foto: Puspresnas
Stefani Herlie, alumnus peraih emas di OSN bidang astronomi 2005. Foto: Puspresnas

Olimpiade Sains Nasional

Berkat OSN, Anak Perajin Peci Kini Jadi Senior Vice President Bukalapak

Citra Larasati • 27 Maret 2023 22:46
Jakarta:  Ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) telah mencetak alumni inspiratif di tengah masyarakat.  Salah satunya adalah Stefani Herlie, alumnus peraih emas di OSN bidang astronomi 2005.
 
Prestasi di OSN telah membuka jalan Fani menuju kesuksesannya. Fani kini tercatat sebagai Senior Vice President di Bukalapak yang merupakan salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia. 
 
Kala itu Fani merupakan siswi di SMPN 236 Jakarta.  Ia mewakili provinsi DKI Jakarta pada bidang fisika di ajang OSN jenjang SMP tahun 2003 yang digelar Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Usianya masih 14 tahun saat itu, namun di kompetisi OSN pertamanya tersebut Fani berhasil meraih medali perak.  Kemudian di jenjang berikutnya, Fani menjadi siswi di  SMAN 12 Jakarta.

Demi Beasiswa 

Ia pun bertekad mendapatkan beasiswa saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Fani merupakan putri dari pasangan D.V. Heiman dan Mellyana.  Keluarga Fani tergolong keluarga kurang mampu secara ekonomi waktu itu.
 
Ayahnya merupakan perajin peci dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Berbekal tekadnya, Fani mengikuti seleksi OSN bidang fisika untuk bisa mewakili provinsi DKI Jakarta.
 
Ternyata dari hasil tes seleksi menunjukkan dirinya lebih berpotensi di bidang astronomi. Pada akhirnya Fani pun mewakili provinsi DKI Jakarta di OSN jenjang SMA tahun 2005 dan berhasil meraih medali emas pertamanya serta penghargaan Best Experiment.
 
“Saya terlahir di keluarga yang kurang mampu, jadi sejak kecil saya selalu bercita-cita agar bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah. Saya juga sering ikut lomba-lomba MIPA dari sekolah untuk bisa mendapatkan uang tabungan dari hasil lomba dan bisa mengumpulkan daftar prestasi yang baik agar mudah mendapatkan beasiswa nantinya,” ungkap Fani.
 
Melansir laman Puspresnas, medali emas OSN bidang astronomi rupanya menjadi modal berharga bagi langkah Fani selannjutnya.  Fani bercerita almarhum ayahnya mempunyai peran besar dalam perjuangannya meraih prestasi di OSN.
 
“Ketika pertama kali menang medali emas di OSN tahun 2005. Saya ingat perjuangan ayah saya yang selalu sabar mengantar dan menjemput meskipun lokasi pembinaannya jauh. Jadi saat menang medali emas, medalinya langsung saya kalungkan ke ayah saya,” tutur Fani.  
 
Jalan kian terbuka bagi sulung dari dua bersaudara ini, prestasinya pun berlanjut hingga ke tingkat internasional. Fani mewakili Indonesia di ajang Asian-Pacific Astronomy Olympiad (APAO) di Irkutsk, Rusia pada 2005.
 
Di ajang talenta tingkat internasional tersebut Fani menorehkan prestasi membanggakan dengan mempersembahkan medali perunggu dan penghargaan Best Practical untuk Indonesia. 
 
Setahun berikutnya Fani kembali membuat bangga orang tua dan sekolahnya. Ia kembali berhasil menyabet medali emas OSN bidang astronomi jenjang SMA di tahun 2006.
 
Atas prestasinya di tingkat nasional ia kembali mewakili Indonesia di ajang talenta tingkat internasional yaitu International Astronomy Olympiad (IAO) di Mumbai, India. Fani sukses membawa pulang medali perungggu dan mendapat beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek)
 
Jalan menuju cita-cita mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi itu pun semakin dekat.  Fani berhasil mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB) tanpa halangan dengan seleksi jalur khusus.
 
Ia juga memantapkan pilihannya pada program studi astronomi. Selain itu, menjadi mahasiswa tidak memadamkan semangat Fani untuk berprestasi. Meski kompetisi di bidang astronomi jenjang Pendidikan Tinggi belum ada penyelenggaranya, ia memilih bidang fisika untuk bisa berkompetisi mewakili kampusnya di ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA).

Berkarier di Startup

Kemudian pada 2010 ia mampu menorehkan medali perunggu di bidang fisika pada ajang ONMIPA.  Prestasi itu pun terus berlanjut hingga ia duduk di bangku kuliah.  Prestasi akademik Fani di Kampus Ganesha juga sangat gemilang.  Ia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,9, dan kini ia berkarier sebagai Senior Vice President di Bukalapak.
 
Sebelumnya Fani sudah malang melintang bekerja pada sektor teknologi dan digital. “Saya sudah terjun di dunia startup sejak 2015. Saat itu saya sangat menyukai pekerjaan saya. Saya memulai karier dengan bergabung di The Boston The Boston Consulting Group selama 3,5 tahun. Setelah itu bergabung di Traveloka. Setelah enam tahun di Traveloka saya merasa sudah waktunya mencari tantangan baru dengan bergabung di Bukalapak,” ujar Fani. 
 
Ketika merintis kariernya di dunia kerja, tantangan datang kepada dirinya. Ia membutuhkan adaptasi saat presentasi dan berbicara di depan banyak orang.
 
Namun berkat keuletannya ia pun mampu menaklukkan tantangan tersebut. ”Saya ini introvert. Jadi butuh waktu untuk menyesuaikan dengan pekerjaan saya di bidang product management yang berinteraksi dengan banyak orang. I practiced a lot, supaya bisa lebih terbiasa untuk presentasi dan bicara di depan publik,” tutur Fani. 
 
Hingga kini di usianya yang menginjak 33 tahun, Fani tetap mencintai dunia astronomi meskipun bekerja di bidang teknologi dan digital. Baginya astronomi telah membawanya menuju jalan kesuksesan.
 
“Saya masih mengikuti perkembangan berita terkait astronomi hingga saat ini,” ungkapnya. 
 
Kesuksesan Fani tak luput dari peran orang-orang terdekatnya. Cita-citanya setinggi langit di angkasa adalah buah kasih sayang kedua orang tuanya. “Saya percaya di setiap keberhasilan saya, ada doa papah dan mamah. Dulu setiap kali mau ikut lomba, papah dan mamah saya pasti selalu mendoakan saya,” katanya.
 
Selain itu, Fani mengharapkan perempuan-perempuan Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di tingkat nasional dan internasional sehingga memberikan kontribusi dan inspirasi untuk Indonesia. “Saya berharap makin banyak perempuan berprestasi di Indonesia yang bisa menjadi sumber inspirasi dan jadi kebanggaan bangsa,” ujarnya. 
 
Kepada generasi muda, Fani menitipkan pesan, “Jangan takut untuk bermimpi. Semua perjalanan saya dimulai dari mimpi sederhana, supaya bisa kuliah dan membanggakan orang tua. Look where it got me,” pesan Fani. 

Berikut Prestasi dan Penghargaan yang Diraih Fani:

  1. Peraih medali perak OSN jenjang SMP bidang fisika tahun 2003
  2. Peraih medali emas OSN jenjang SMA bidang astronomi dan penghargaan Best Experiment tahun 2005
  3. Peraih medali perunggu dan penghargaan Best Practical Asian-Pacific Astronomy Olympiad (APAO) di Irkutsk, Rusia tahun 2005
  4. Peraih medali emas OSN jenjang SMA bidang astronomi tahun 2006
  5. Peraih medali perunggu International Astronomy Olympiad (IAO) di Mumbai, India tahun 2006 Peraih medali perunggu ONMIPA bidang fisika tahun 2010
  6. Finalis di kompetisi bisnis P&G Asian Business Challenge tahun 2010. 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Baca juga:  Cerita Tuwuh, Kepala Sekolah yang Raih IPK Sempurna di Unesa

 
(CEU)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif