Lomba clinical skills. Foto: Dok ITB.
Lomba clinical skills. Foto: Dok ITB.

Mahasiswa Sekolah Farmasi ITB Juara Lomba Clinical Skills Tingkat Internasional

Arga sumantri • 11 Agustus 2021 19:10
Bandung: Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara pertama Clinical Skills Event (CSE) yang berlangsung dalam 20th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2021. Tim beranggotakan Fairuz Aisya Alzura (FKK 2018), Aulian Fajarrahman (FKK 2018), Aristo Hakisa Rendra (STF 2018), dan Jayson Wilbert (STF 2018).
 
APPS menjadi acara tahunan dari International Pharmaceutical Students’ Federation Asia Pacific Regional Office (IPSF APRO). Menyesuaikan situasi pandemi, acara tahun ini diselenggarakan secara daring pada 2-11 Juli 2021 dengan tuan rumah University of the Philippines Pharmaceutical Association (UPPhA).
 
Salah satu anggota tim, Jayson Wilbert menjelaskan, koordinasi yang baik dan penyusunan strategi sebelum bertanding menjadi kunci keberhasilan tim. Mereka membuat rencana mengenai berapa poin yang akan dipertaruhkan sejak satu hari sebelumnya. Selain itu, ketenangan saat menghadapi tekanan juga diperlukan.

Kelompok lain, kata dia, betting-nya kadang terlalu tinggi dan sempat membuat cemas. Sebab, kalau jawabannya benar, maka tim ITB bisa tertinggal poin. Tapi, tim tetap tenang dan fokus pada rencana.
 
Baca: Kisah Sukses Alumnus UNS Bangun Bisnis Desa Organik
 
"Ini membuat penambahan skor kita tetap konsisten sampai akhir dan bisa lebih santai, terutama di soal terakhir kita sudah terjamin menang," ungkap Jayson, mengutip laman ITB, Rabu, 11 Agustus 2021.
 
Koordinasi yang hanya dilakukan melalui sambungan telepon juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim. Tim sempat salah mendengar jawaban rekannya di babak semifinal dan menganggapnya sebagai jawaban yang salah. 
 
Nyatanya, jawaban tersebut malah menyumbangkan poin paling tinggi. Agar kejadian ini tidak terulang, mereka sepakat untuk mengetik jawaban yang sulit disampaikan secara lisan. Mereka harus selalu siap siaga di grup untuk membacanya.
 
"Jujur ini pengalaman pertamaku ikut lomba CSE dan tidak menyangka banget tim kita bisa juara 1 di skala internasional," kata Aristo.
 
Baca: Mahasiswa ITS Sabet Perunggu di Kompetisi Matematika Internasional
 
Delegasi Himpunan Mahasiswa Farmasi ‘Ars Praeparandi’ ITB memanfaatkan ajang kompetisi ini yang memang menguji pengetahuan kefarmasian, terutama ilmu-ilmu yang telah didapat selama kuliah. Secara umum, topik-topik yang diangkat dalam lomba ini antara lain pharmaceutical microbiology, formulation and pharmaceutical technology, clinical pharmacy, pharmacology, dan pharmaceutical calculation.
 
Tim ini perlu melewati tiga tahap sebelum akhirnya dinobatkan menjadi pemenang. Dimulai dari tahap preliminary pada Mei lalu yang mengharuskan mereka menjawab sejumlah soal pilihan ganda dan satu soal esai melalui Google Form dalam waktu yang ditentukan. 
 
Lolos ke tahap semifinal, mereka beradu dengan 11 tim lainnya untuk memperebutkan lima poin tertinggi agar bisa melaju ke babak final. Kali ini, mereka dikumpulkan dalam situs virtual meeting untuk menjawab 25 pertanyaan dalam waktu 30 menit. Setiap pertanyaan memiliki bobot nilai yang berbeda sesuai tingkatannya, mulai dari easy, intermediate, hingga advanced.
 
Mereka akhirnya lolos ke babak final setelah menempati posisi keempat dengan perolehan poin 700 pada tahap semifinal. Momen paling menegangkan dirasakan ketika poin antartim untuk soal easy dan intermediate tidak berbeda jauh, sehingga soal advanced menjadi penentu keberhasilan mereka. Ditambah, tahap ini menggunakan sistem betting points.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan