Aissya Embun Setyasih dan Ibunda. Foto: Ditjen Vokasi
Aissya Embun Setyasih dan Ibunda. Foto: Ditjen Vokasi

Lulusan Terdisiplin Polines, Embun Tak Pernah Bolos Kuliah

Citra Larasati • 03 Oktober 2023 21:00
Jakarta:  Aissya Embun Setyasih membawa pulang penghargaan selepas wisuda ke-52 Politeknik Negeri Semarang (Polines).  Embun, sapaan akrabnya, lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) nyaris sempurna, sekaligus dinobatkan sebagai Lulusan Terdisiplin.
 
Selama kuliah, tak sekalipun Embun tercatat bolos kuliah, baik alpa, izin sakit, atau alasan apapun. Selain itu, Embun juga berhasil meraih IPK yang tinggi, yakni mencapai angka 3,98.
 
“Yang pertama tentu saya sangat bangga dan senang karena tidak menyangka. Informasi ini baru saya ketahui saat kemarin gladi bersih. Saya benar-benar kaget,” kata lulusan program studi D-3 Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektronika ini dilansir dari laman Polines, Selasa, 3 Oktober 2023.

Embun mengaku terkejut sekaligus bangga mendapatkan predikat sebagai lulusan terdisiplin. Sejak pertama kali masuk di Politeknik Negeri Semarang, Embun mengaku sama sekali tidak berambisi untuk meraih predikat tersebut. Bahkan, menurutnya, ia tidak mengetahui ada penghargaan “Lulusan Terdisiplin” bagi lulusan. 
 
“Lingkungan belajar di politeknik, khususnya Politeknik Negeri Semarang memang sangat mendukung dan menuntut kedisiplinan yang tinggi bagi para mahasiswa,” kata Embun.
 
Wisudawati asal Sragen, Jawa Tengah tersebut juga menuturkan bahwa dirinya tidak menyangka di akhir masa perkuliahannya, nilai IPK-nya juga hampir menyentuh angka sempurna. “Itu sebenarnya kalau di saya pribadi lebih ke belajar saja (untuk meraih IPK tersebut), karena ada mata kuliah yang menurut saya susah, ada mata kuliah yang menurut saya gampang. Sebenarnya tidak menyangka juga bisa mendapat nilai seperti itu, tetapi tetap bersyukur mendapat nilai yang baik,” ujarnya. 
 
Kendati telah menunjukkan keunggulannya dengan nilai IPK yang hampir sempurna, Embun mengaku tidak hanya berfokus di pendidikan saja, tetapi juga tetap mengikuti kegiatan di luar perkuliahannya. 
 
“Di Politeknik Negeri Semarang ini juga kan pasti diharapkan juga memiliki keterampilan di organisasi. Kebetulan saya ikut di organisasi daerah (Orda), jadi bendahara umum waktu itu. Jadi, walaupun perkuliahan ditekuni, namun (kegiatan) organisasi juga masih berjalan,” jelasnya. 
 
Dalam perjalanan masa perkuliahannya, Embun juga mengaku mengikuti beberapa program magang. Ia menuturkan di semester keempat dirinya mengikuti kegiatan Kampus Merdeka dan juga program magang Polines di semester ke lima. 
 
“Kuliah di Polines sangat seru, teman-teman banyak dan sangat humble dan juga baik dengan kita semua. Selain itu dosen juga sangat baik serta support ke mahasiswa,” imbuhnya. 
 
Wisudawati kelahiran tahun 2002 tersebut berharap setelah resmi lulus dari Politeknik Negeri Semarang, dirinya bisa bekerja terlebih dahulu di perusahaan yang diinginkannya. Kendati demikian, jika ada kesempatan untuk menempuh jenjang pendidikan lebih lanjut, Embun juga mengaku tidak akan menyia-nyiakannya. 
 
“Pesan untuk teman-teman dan adik-adik kelas semuanya, ikuti semua hal yang dilakukan dengan baik dan dengan yang terbaik, karena itu juga untuk (kebaikan) diri sendiri,” kata Embun. 
 
Sementara itu, Sri Sumarsih, ibunda Embun mengaku sama sama terkejutnya dan bangga atas capaian putri bungsunya tersebut. Sri bangga dan bahagia karena putrinya bisa meninggalkan nama baik setelah lulus dari Politeknik Negeri Semarang. 
 
“Dia termasuk anak yang disiplin. Disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap tanggung jawabnya sebagai anak, bisa membantu orang tua. Istilahnya dia bisa mengetahui porsinya sebagai anak perempuan di rumah, di kampus, dan di masyarakat bagaimana,” ucapnya. 
 
Ketua Panitia Pelaksanaan Wisuda ke-52 Polines, Endro Warsito menjelaskan, dalam wisuda kelulusan mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang, ada dua kategori penghargaan bagi mahasiswa yakni lulusan terbaik dan lulusan terdisiplin. 
 
“Lulusan terbaik diambil dari masing-masing program studi, yang memenuhi beberapa kriteria yakni IPK tertinggi di program studinya, Cum laude, dan masa studinya tidak melebihi waktu yang ditentukan sesuai dengan jenjang pendidikan,” kata Endro. 
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Lulusannya Langka, Wakil Kepala BRIN Berpesan Ini kepada Wisudawan Poltek Nuklir

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan