Rektor UT, Ojat Darojat (kanan) dan Wali Kota Madiun, Maidi . Foto: Medcom.id
Rektor UT, Ojat Darojat (kanan) dan Wali Kota Madiun, Maidi . Foto: Medcom.id

Wali Kota Madiun Jadi Mahasiswa S3 di UT: Alhamdulillah Kuliah dan Pekerjaan Lancar

Citra Larasati • 24 November 2022 15:05
Jakarta:  Walikota Madiun, H. Maidi mengaku beruntung mengambil keputusan untuk kuliah doktoral di Universitas Terbuka (UT).  Dengan kuliah di UT, Maidi dapat melakukan transfer ilmu tanpa menganggu tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang nomor satu di kota Madiun tersebut.
 
"Saya mahasiswa UT mengambil S3. alhamdulillah saya ambil di UT karena bisa diambil di mana saja, kuliah lancar dan enggak ganggu pekerjaan saya," kata Maidi di Jakarta, Senin, 21 November 2022.
 
Ia menjelaskan, perkuliahan dapat tetap berjalan meski ia sedang dalam perjalanan dinas luar kota maupun luar negeri.  Maidi pun mengaku, di tengah kesibukannya memimpin kota Madiun, perkuliahan tetaplah penting. 

"Transfer ilmu dari dosen menambah kekuatan saya untuk memajukan kota saya. semangat saya tinggi.  Kalau saya tidak di UT pekerjaan saya bisa terganggu, karena jadwal saya begitu ketat," kata mahasiswa S3 Administrasi Publik UT ini.
 
Bidang ilmu yang ia ambil pun selaras dengan kebutuhan pekerjaannya sebagai Wali Kota.  "Saya ambil doktor administrasi publik, sesuai bidang saya di pemerintahan, perlu banyak pengetahuan ke sana agar bisa mengikuti perubahan dalam memimpin Madiun," terangnya.
 
Ilmu yang diambilnya ini pun diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya warga Madiun.  "Alhamdulillah karena banyak profesor yang memberikan ilmu,  Ilmu ini untuk menjaga diri saya," ucapnya.
 
Rektor UT, Ojat Darojat mengatakan, merupakan anugerah bagi UT ketika Maidi memilih menyelesaikan kuliah S3-nya di UT. "Ini menambah semangat kami, orang yang sangat sibuk seperti Bapak Wali Kota," kata Ojat.
 
Menurut Ojat, UT menjadi alternatif solusi bagi working people yang ingin meningkatkan kompetensinya tanpa mengganggu ritme kerjanya di perusahaan maupun institusi tempatnya bekerja. 
 
"UT sebagai alternatif solusi untuk working people yang ingin meningkatkan kompetensinya," ujar Ojat.
 
Dalam kesempatan tersebut, Ojat juga menyampaikan bahwa UT kini berstatus sebagai PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).  namun meski statusnya sudah naik menjadi PTNBH, Ojat menjamin, pihaknya tidak akan menaikkan biaya kuliah atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswanya.
 
"Meski naik statusnya jadi PTNBH, kita bercita-cita tidak akan menaikkan UKT. UT harus memiliki keberpihakan, tidak boleh mahal.  UKT yang sekarang, ada yang Rp35 ribu sampai Rp65 ribu untuk perkuliahan yang ada praktikumnya," beber Ojat.
 
Tidak hanya itu, status PTNBH juga menuntut UT untuk semakin meningkatkan layanan pendidikannya.  Ke depan, UT akan memperluas sentra-sentra layanan agar keberadaan kampus ini semakin dirasakan masyarakat.
 
"UT akan memperluas sentra-sentra layanan, agar keberadaan UT semakin dirasakan masyarakat. Seperti di Kalimantan, dari Nunukan ke Tarakan PP pulang-pergi) bisa mencapai Rp 2 juta untuk bisa mendapatkan layanan tatap muka.  Untuk itu, sentra layanan UT akan diperbanyak, sebagian besar di daerah 3T," tutup Ojat.
Baca juga:  Wisuda UGM, Ada Mahasiswi Lulus Sarjana Tercepat Hanya 3 Tahun

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan