Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Dosen Ini Raih Doktor Usai Teliti Sektor Perbankan di ASEAN

Arga sumantri • 30 Desember 2020 15:38
Yogyakarta: Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan, Dede Djuniardi berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Gelar akademis tersebut diperoleh usai mempertahankan disertasi berjudul Efisiensi, Kompetisi, Perilaku Harga, dan Teknologi Informasi Pada Perbankan di ASEAN dalam ujian terbuka program doktor yang berlangsung secara virtual, Selasa, 29 Desember 2020.
 
Dede mengatakan kawasan ASEAN merupakan kawasan dinamis dan menjadi menarik untuk menyelidiki hubungan antara kompetisi dan stabilitas keuangan. Sebab, kawasan ini telah mengalami liberalisasi melalui penetrasi bank asing pada awal 1990-an. Lalu, diikuti dengan deregulasi, integrasi ekonomi regional, dan konsolidasi luar biasa pada akhir 1990-an sebagai strategi restrukturisasi bank pascakrisis keuangan Asia 1997-1998.
 
Dede menyampaikan, dalam beberapa studi yang telah dilakukan sebelumnya diketahui jika efisiensi, kompetisi, dan perilaku harga bank memiliki pola hubungan interdepensi pada masing-masing variabel. Oleh sebab itu, ia melakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji interdepensi ketiga variabel tersebut dengan menggunakan sampel bank pada enam negara ASEAN. Selain itu, juga dilihat dampak teknologi informasi terhadap ketiga variabel tadi.

"Hasil pengujian menunjukan bahwa adanya saling kebergantungan secara positif antara efisiensi dengan kompetisi," kata Dede dalam siaran pers UGM yang dikutip Rabu, 30 Desember 2020.
 
Baca: Mahasiswa UNS Torehkan Prestasi di Ajang Internasional
 
Kondisi tersebut dapat terlihat dari skor BOPO yang rendah. Artinya, efisiensi tinggi akan membuat bank memiliki skor indeks lerner yang rendah yang berarti bank kompetitif.
 
Hasil temuan lain menunjukkan adanya saling kebergantungan kompetisi dengan perilaku harga. Berikutnya, tidak ada saling kebergantungan antara efisiensi dengan perilaku harga. Sementara teknologi informasi berpengaruh terhadap efisiensi, kompetisi dan perilaku harga bank.
 
Dede menjelaskan implikasi dari penelitian ini bagi regulator adalah bahwa kompetisi bermanfaat untuk mendorong bank lebih efisiensi demikian pula sebaliknya. Pasalnya, hal tersebut dapat mendorong bank untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah dengan biaya yang relatif lebih murah sehingga biaya ekonomi akan menjadi lebih optimal. 
 
Penerapan Asean Banking Integration Framework (ABIF) harus menjadi fokus bagi otoritas karena meningkatkan kompetisi yang berdampak pada efisiensi perbankan.
 
"Namun, perlu ada regulasi yang membatasi kompetisi antar bank karena kompetisi dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan