GBN memang telah dipersiapkan sebagai kelompok paduan suara dan orkestra pelajar seluruh Indonesia yang tampil di Istana Merdeka pada setiap perayaan hari kemerdekaan RI. GBN beranggotakan 191 putra-putri terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia.
Untuk menjadi bagian dari GBN, tentunya para pelajar ini telah melalui proses audisi ketat. Setidaknya ada 17 lagu yang dibawakan GBN dalam pentasnya di Istana kemarin. Sebelum tampil di Istana, GBN juga sudah tampil pada konser kemerdekaan di kawasan Museum Fatahillah Jakarta pada 10 Agustus 2024.
Sosok Eki Satria
Dari serangkaian proses GBN menuju Istana kepresidenan, ada sosok yang tak lepas dari perhatian publik, yakni konduktor muda yang berdiri di depan para siswa yang berorkestra dan bernyanyi memadu nada dan suara. Adapun penampilan GBN tahun ini dipimpin oleh konduktor Eki Satria, setelah dua tahun sebelumnya, berturut-turut dipimpin oleh konduktor perempuan, yakni Nathania Karina (2022), kemudian Eunice Tong (2023).Eki, pria kelahiran 14 April 1989 ini ditunjuk sebagai konduktor GBN 2024. Eki pun mengaku tidak menyangka dirinya dipilih sebagai konduktor GBN tahun ini.
"Sangat tidak percaya. Karena sejujurnya ini sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh saya, seakan kesempatan atas momen ini tidak pernah ada dalam skenario hidup saya. Namun tentunya saya sangat bangga dan bahagia sekali," kata Eki kepada Medcom.id, Sabtu 17 Agustus 2024.
Awalnya, ia dikontak Panitia GBN pada April 2024 lalu. Saat itu kebetulan, ia sedang tidak terikat pekerjaan dengan pihak manapun. "Tiba-tiba mendapat WA dari panitia Gita Bahana Nusantara meminta untuk telepon. Di telepon itu dijelaskan mereka meminta saya untuk terlibat dalam konser GBN sebagai konduktor. Waktu itu alasan memilih saya karena mencari konduktor pria yang masih muda," jelas konduktor dari Garudayaksa Indonesia Philharmonic ini.
Sebenarnya, nama Eki bukanlah nama baru di GBN. Ia merupakan alumnus GBN pada 2006-2010.
Pada tahun 2006 dan 2007, Eki merupakan pemain cello untuk GBN. Sedangkan pada 2008 sampai 2019, ia dipercaya sebagai principal cello di GBN.

Eki Satria saat menjadi Konduktor GBN pada HUT ke-79 RI di Istana Merdeka. Foto: MetroTV
Kemudian untuk peran menjadi konduktor pun sebenarnya bukan hal baru bagi Eki. Ia telah memiliki pengalaman menjadi konduktor sejak 2012.
Dia menjelaskan, pada tahun 2012, ia mendirikan Ngayogstringkarta String Orchestra dan berperan sebagai konduktor yang aktif melakukan konser di beberapa kota di Pulau Jawa hingga 2016. Sejak tahun 2015 Eki juga aktif terlibat sebagai conductor Kaliopak Cosmopolitan Orchestra.
Tak cuma itu, pada 2017 ia juga menjadi salah satu konduktor pada acara “A Musical Journey 3” oleh Worldship Orchestra Japan yang berkolaborasi dengan komunitas musik lokal di Surabaya. Pada tahun 2018 ia mendirikan Allilaqus Symphony Orchestra, dan berperan sebagai music director serta konduktor.
Sejak tahun 2019 orkestra yang ia dirikan itu ini menjalin kerja sama dengan Dinas Kebudayaan D.I Yogyakarta. Eki pun terlibat sebagai konduktor di sejumlah program konser yang dikerjasamakan dengan Dinas Kebudayaan tersebut.
Eki dan Dunia Musik
Dengan segala prestasi dan capaian menterengnya kini, Eki telah melakukan perjalanan panjang di dunia musik. Bahkan ia sudah mengenal musik dan belajar mendalam sejak kelas 2 SMP."Pertama kali belajar instrumen musik itu adalah violin pas kelas 2 SMP. Lalu SMA masuk Sekolah Menengah Musik Yogyakarta dengan konsentrasi instrumen cello," ungkap dia.
Ia pernah sekolah musik di bawah bimbingan Ugi Arbanat. Sebelum melanjutkan studi di Sekolah Menengah Musik Yogyakarta.

Eki Satria. Foto: Dok. Pribadi
Lalu ia mengambil kuliah musik di jenjang S1 dan lulus pada tahun 2014 dari ISI Yogyakarta. Di 2017 ia menyelesaikan studi program Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni di kampus yang sama.
"Saya juga mendalami studi conducting di bawah bimbingan I Gusti Ngurah Wiryawan Budhiana dan Budi Utomo Prabowo," ungkapnya.
Kini selain aktif sebagai konduktor, Eki juga merupakan dosen. Ia mengajar di program studi musik, di Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Gita Bahana Nusantara adalah pergelaran orkestra yang dikolaborasikan dengan instrumen musik nasional yang terdiri dari gabungan pemusik dan vokalis muda terbaik yang dipilih melalui audisi ketat dari seluruh provinsi di Indonesia.
Gita Bahana Nusantara adalah suatu wadah generasi muda dari seluruh Indonesia dalam bidang musik, yang dibentuk khusus untuk mengisi acara kenegaraan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuan pembentukan Gita Bahana Nusantara adalah untuk membangun karakter dan jati diri bangsa, memupuk rasa kebersamaan dan nasionalisme serta meningkatkan apresiasi seni di kalangan generasi muda.
Pembentukan Gita Bahana Nusantara adalah untuk memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI setiap tahunnya. Orkestra GBN ini telah berlangsung selama 21 tahun, sejak 2003.
Hingga saat ini, Gita Bahana Nusantara telah menjadi kelompok paduan suara dan orkestra pelajar atau mahasiswa nasional pilihan. Audisi atau seleksi ini dilakukan oleh para juri yang kompeten di bidangnya, dengan memadukan juri dari provinsi (daerah) dan juri dari pusat (Jakarta).
Setiap tahun, pemilihan peserta Gita Bahana Nusantara dilakukan secara obyektif dan terbuka. Sepanjang 21 tahun perjalanan, penampilan GBN selalu dipimpin konduktor pria, kemudian baru pada dua tahun berturut-turut (2022-2023) dimpimpin perempuan dan kini kembali dinahkodai pria, Eki Satria.
Baca juga: Nathania, Konduktor Perempuan Pertama Gita Bahana Nusantara Doktor Lulusan Boston University
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id