Dari membangun pendidikan inklusif hingga mengembangkan vaksin COVID-19, mereka menginspirasi dengan kontribusi nyata untuk Indonesia. Para alumni beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) menunjukkan komitmen mereka dalam membangun Indonesia.
Dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman dari berbagai negara, mereka kembali ke Tanah Air untuk memberikan kontribusi positif. Berikut kisah 7 alumni yang telah berkontribusi di berbagai sektor.
7 Alumni Beasiswa LPDP dan Kontribusinya yang Menginspirasi:
1. Asriadi Sakka: Pendiri Sekolah Alam La Cendekia
Mengutip akun Instagram @titiknolenglish, Asriadi Sakka, lulusan program Master of Renewable Energy dari Tokyo Institute of Technology, mendirikan Sekolah Alam La Cendekia di Indonesia. Sekolah ini menerapkan pendekatan pendidikan berbasis sains dengan nilai-nilai Islam, berlandaskan Al-Quran dan Hadits. Melalui pendidikan ini, Asriadi berupaya mencetak generasi penerus yang peduli lingkungan dan berintegritas.2. Maria Jochu: Mengabdi sebagai Lurah di Papua
Maria Jochu, yang memiliki gelar Master of Human Resources dari Marshall University, Amerika Serikat, memutuskan kembali ke tanah kelahirannya di Papua untuk menjadi lurah. Ia menolak berbagai tawaran pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri demi memajukan wilayah asalnya. Keputusannya tak mudah, mengingat banyak tantangan infrastruktur dan layanan kesehatan di sana yang perlu diperbaiki.3. Sri Melati: Pendiri Yayasan Dwituna Harapan Baru
Sri Melati, seorang disabilitas netra lulusan University College London, mendirikan Yayasan Dwituna Harapan Baru yang menyediakan pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, terutama mereka yang memiliki MDVI (Multiple Disability with Visual Impairment). Melati berkomitmen membantu komunitas disabilitas netra untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan inklusif.4. Indra Rudiansyah: Berperan dalam Pengembangan Vaksin AstraZeneca COVID-19
Indra Rudiansyah, mahasiswa doktoral di University of Oxford, Inggris, terlibat dalam tim pengembangan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Sebagai bagian dari tim tersebut, Indra memberikan kontribusi nyata dalam menangani pandemi global. Vaksin yang dikembangkan timnya telah banyak digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.5. Hardika Dwi Hermawan: Membangun Desa Lewat Program Desamind
Hardika Dwi Hermawan, lulusan The University of Hong Kong, memfokuskan upayanya dalam pembangunan desa di Indonesia melalui program Desamind. Program ini melibatkan masyarakat lokal, terutama kaum muda, untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Hingga kini, Desamind telah diadopsi oleh lebih dari 1.000 anggota komunitas di berbagai daerah.6. Andi Taufan Garuda Putra: Memfasilitasi Pendanaan UMKM Lewat Amartha Finance
Andi Taufan Garuda Putra, lulusan Harvard University, mendirikan Amartha Finance untuk membantu UMKM di Indonesia mengakses pendanaan. Melalui platform ini, banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan, mendapatkan modal usaha yang membantu mereka mengembangkan bisnis.7. Angga Fauzan: Mendirikan MySkill untuk Generasi Muda
Angga Fauzan, yang menempuh studi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, mendirikan MySkill, sebuah platform pelatihan digital yang menyajikan beragam materi. Melalui MySkill, generasi muda Indonesia dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.Para alumni LPDP ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan tinggi yang didapat di luar negeri dapat membawa manfaat besar bagi Indonesia. Melalui berbagai bidang, mereka berkontribusi untuk memajukan bangsa dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat. (Suchika Julian Putri)
Baca juga: Mendiktisaintek Sebutkan Kriteria Penerima Beasiswa LPDP yang Tidak Wajib Pulang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News