Lima mahasiswa dari Program Studi Akuntansi UII yang menjadi juara satu ajang tersebut yakni Tedi Yudi Permadi, Muhammad Shohibul Mabruri, Afthar Falahziez Anfasa Firdaus, Muhammad Falah, dan Agasta Amaliya. ERPsim adalah game simulasi bisnis menggunakan ERP-SAP dan SAP S/HANA.
Direktur ERP Competence Center UII, Isti Rahayu mengatakan, kompetisi ERPsim 23 perguruan tinggi dari kawasan Asia Pasifik Japan, antara lain Australia, Hongkong, Vietnam, Indonesia, India, Philipina, Thailand, Korea. Kompetisi ERPsim digelar virtual menggunakan SAP Fiory.
"Kompetisi dilakukan dua tahap, yaitu tahap penyisihan dan tahap final," kata Isti dalam keterangan pers, Selasa, 9 Februari 2021.
Ia mengatakan, tim Akuntansi UII berhasil meraih juara setelah menyisih sejumlah perguruan tinggi dari berbagai negara. Misalnya, University of Melbourne, Australia yang jadi juara kedua dan Nha Trang University, Vietnam sebagai juara ketiga.
"Melalui prestasi ini, tim mahasiswa Akuntansi UII berhak memenangkan hadiah AUD$ 800 Gift voucher dan certificate of achievement dari Hec Montreal," kata dia.
Raihan itu mengulang kesuksesan kampus UII menjuarai ajang World Champion ERP-SIM 2017 silam. Saat itu UII menjadi juara satu mengalahkan, seperti University of Melbourne (Australia), Dalhousie University (Kanada), University of Arkansas (Amerika Serikat), dan Northwest University (Tiongkok).
Baca juga: Mahasiswa Informatika UKDW Lolos Program Bangkit Kemendikbud
Selain itu, ia melanjutkan, mahasiswa Akuntansi UII juga kembali mendominasi di ajang ERPsim SAP Asia Pacific Japan (APJ) Cup 2018 dengan memborong juara 1 dan 2 The ERPsim SAP APJ Cup 2018, Juara Runner Up MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2019, di Hong Kong, dan Juara 1 MonsoonSIM Enterprise Resource Management Competition (ERMC) International Grand Final 2020.
Sementara itu, Afthar Falahziez mengatakan, pandemi memang menyulitkan karena berbagai aktivitas harus dilakukan daring. Ia mengatakan, dirinya dan tim, termasuk dosen, berupaya kerja keras untuk bisa mendapat hasil itu.
"Kami juga tidak percaya bisa mendapatkan juara, karena sempat bingung harus menggunakan strategi seperti apa yang paling tepat untuk kami jalankan. Alhamdulillah, setiap usaha yang diiringi dengan doa tidak akan mengkhianati hasil dan akhirnya bisa membawa kami menjadi juara," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News