Pada peluncurannya, PGP digadang-gadang menjadi pendorong transformasi pendidikan Indonesia. Diharapkan para guru PGP dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik sehingga menjadi pelajar Pancasila.
Dalam PGP guru akan dilatih kemampuan pedagogi holistik dalam mengajar serta mampu menjadi pemimpin pembelajaran. Bahkan dari PGP, para guru diharapkan nantinya dapat menjadi kepala sekolah.
Namun, untuk masuk ke dalam PGP, para guru mesti melalui seleksi. Ada rangkaian tes dalam rekrutmen calon guru penggerak.
Memasuki tahun 2023, Guru Penggerak sudah mencapai angkatan VIII. Setidaknya sudah di angkatan tersebut sebanyak 11.730 guru mengikuti PGP.
Jumlah itu membuat keberadaan guru penggerak semakin membesar. Per bulan Mei 2023, jumlah Guru Penggerak telah mencapai 50 ribu.
Pada bulan Juni 2023, PGP angkatan ke-9 kembali dibuka. Saat itu, 19.939 guru dinyatakan lolos seleksi.
Kini PGP telah sampai ke angkatan ke-10. Dengan begitu, semakin banyak kepala sekolah yang siap lahir dari jalur PGP.
Di saat yang bersamaan, Kemendikbudristek membuat sistem pengangkatan kepala sekolah, pada Juli 2023. Sistem baru ini untuk menjawab tantangan kebutuhan guru berkualitas menjadi kepala sekolah.
Sistem ini menjadi solusi lain dari adanya Program Guru Penggerak. Guru yang lulus dari Program Guru Penggerak dan sudah dapat memenuhi syarat bisa menjadi kepala sekolah.
Hingga akhirnya, didapatkan 5.262 kepala sekolah yang merupakan jebolan PGP. Namun seiring membesarnya PGP, maka kritik mulai berdatangan.
PGP disebut memecah profesi guru. Di mana ada guru biasa dan guru penggerak. Selain itu terdapat kritik ketika sertifikat guru penggerak menjadi barang wajib ketika seorang guru ingin menjadi kepala sekolah. Kebijakan itu dinilai diskriminatif untuk para guru, karena harusnya setiap guru memiliki kesempatan yang sama.
Di penghujung tahun, tepatnya saat perayaan Hari Guru Nasional (HGN) 2023, Presiden Joko Widodo berharap jumlah guru penggerak di Indonesia dapat terus bertambah. Hingga akhirnya mencapai 100 ribu orang di tahun 2024.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara HGN, Sabtu 25 November 2023. Hal itu juga sejalan dengan target yang dicanangkan Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
Nadiem juga menargetkan akan ada 100 ribu guru penggerak di tahun 2024. Di mana saat ini sudah ada 50 ribu guru penggerak yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Berkat Guru Penggerak Rapor Pendidikan SMPN 41 Gunungpati 'Hijau' |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News