Wakil Kepala Kurikulum SMPN 55 Jakarta, Dwi Haryadi, (kiri) dan Guru Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mashagi, Jalaluddin Murqi, (kanan). Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Wakil Kepala Kurikulum SMPN 55 Jakarta, Dwi Haryadi, (kiri) dan Guru Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mashagi, Jalaluddin Murqi, (kanan). Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Kurikulum Merdeka Keluarkan Guru dari Bayang Tuntutan Administratif

Ilham Pratama Putra • 04 Mei 2023 18:12
Jakarta: Wakil Kepala Kurikulum SMPN 55 Jakarta, Dwi Haryadi, menyebut Kurikulum Merdeka mengeluarkan guru dari beban administratif. Selama ini, kata dia, guru terus dibayangi tuntutan administratif.
 
"Kami merasa merdeka, di Kurikulum 2013 kami selalu dibayangi tuntutan-tuntutan administratif," kata Dwi di Lobby 3 Media Indonesia, Kamis, 4 Mei 2023.
 
Dwi mengatakan keluar dari beban administratif berdampak pada murid. Kini, dia dan guru-guru lain dapat lebih fokus mengembangkan pembelajaran.

"Jadi, tertular ke anak-anak dan mereka punya motivasi yang lebih," tutur dia.
 
Pembelajaran yang dihadirkan pun dapat dijalankan sesuai kebutuhan murid. Dwi mengatakan Kurikulum Merdeka membuat guru lebih fleksibel memberikan pembelajaran kepada murid dengan minat yang berbeda-beda.
 
"Pembelajaran yang dihadirkan bisa sesimpel mungkin dan memberikan manfaat yang benar-benar dibutuhkan," tutur dia.
    
Baca juga: Dorong Implementasi Kurikulum Merdeka, Ini 6 Fasilitas untuk Sekolah

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan