Hal ini dikemukakan Kepala Subdirektorat Bina GTK MI/MTs Ainur Rofiq saat menggelar Workshop Evaluasi Bantuan Kelompok Kerja (Block Grant), di Bali. “SIM KKGTK menjadi sangat penting digunakan, salah satunya untuk mengetahui data valid jumlah pokja di seluruh Indonesia dan dalam hal penyaluran (bantuan). Dengan menggunakan sistem akan lebih mudah,” ujar Rofiq, dikutip dari laman Kemenag, Rabu, 3 November.
Oleh karena itu, kata Rofiq, sistem informasi manajemen KKGTK harus terus kita pertahankan dan kita tingkatkan kualitasnya. "Kalaupun ada kekurangan segera diinformasikan dan kita perbaiki bersama-sama,” imbuhnya.
Rofiq menerangkan, ada empat kekuatan besar madrasah. Yang pertama adalah Simpatika, yang kedua jurnal madaris yang sudah terintegrasi dengan simpatika, yang ketiga GTK Madrasah Berbagi. “Dan yang keempat yaitu Sistem Informasi Manajemen PKB mulai dari KKGTK, Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) dan Sistem Informasi Manajemen Seleksi (SIM Seleksi),” terang Rofiq.
Baca juga: Jawa Timur Juara Umum Kompetisi Sains Madrasah 2021
Konsultan Komponen 3, Makinuddin Samin dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini mengundang kurang lebih 100 orang. 40 orang lebih dari admin simpatika dan sekitar 50 orang admin KKGTK level provinisi.
Menurut Makinuddin, kegiatan ini digelar untuk menghimpun kritik dan masukan supaya pada tahun 2022 penyelenggaraan penyaluran dan aktivitas pada kelompok kerja dalam pelatihan PKB bisa lebih lancar. “Oleh karena itu pada kegiatan kita kali ini kita ingin melakukan evaluasi pada tiga domain yang pertama pertama kinerja admin KKG TK yang kedua juknis dan terkait kinerja aplikasi,” jelas Makin.
Makin berharap kepada para peserta workshop untuk memberikan masukan dan kritik agar kita bisa merevisi juknis, memperbaiki kinerja admin dan juga memperbaiki aplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News