"Kalau kita bisa menggunakan kesempatan itu, menggunakan peluang itu, negara ini akan melompat menjadi negara maju. Tapi kalau tidak bisa, seperti yang kita lihat di negara-negara Amerika Latin, tahun 50-an, tahun 60-an, tahun 70-an, mereka sudah berada di posisi negara berkembang. Tetapi sampai sekarang, sudah 50-an, 60-an, 70-an, mereka tetap menjadi negara berkembang dan bahkan ada yang jatuh menjadi negara miskin," kata Jokowi dalam pidatonya di peringatan hari ulang tahun ke-78 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu, 25 November 2023.
Menurut Jokowi, di kisaran tahun 2030-2035 Indonesia akan memasuki masa bonus demografi tersebut. Di mana pada saat itu pula, jumlah penduduk Indonesia akan didominasi oleh anak-anak muda.
"Ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia apabila bisa memanfaatkannya," tegasnya.
Pembangunan SDM
Menurutnya, untuk mencapai itu, kuncinya terletak pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). "Dan itu menjadi tanggung jawab Ibu dan Bapak sekalian yang hadir di sini, maupun yang tidak hadir di sini, yang memiliki profesi sebagai guru," ucap Presiden.Peluang itu, kata Jokowi, dapat dimanfaatkan dengan baik jika Indonesia mampu mencetak generasi tangguh. Generasi yang sehat fisik juga mentalnya.
"Generasi yang berke-Indonesiaan yang cerdas dan terampil. Kita sudah berbicara dengan banyak lembaga-lembaga internasional. Kuncinya sama, itu ada di pembangunan sumber daya manusia. Saya tanya ke Bank Dunia, mengatakan hal yang sama. Saya tanya ke IMF, mengatakan hal yang sama. Saya tanya ke McKinsey, mengatakan hal yang sama. Saya tanya ke OECD, mengatakan hal yang sama," terangnya.
Untuk itu, Indonesia membutuhkan kualitas guru-guru yang unggul dan hebat. Guru yang menjadi pembimbing, motivator, guru, mentor, sahabat, sekaligus panutan bagi peserta didiknya.
"Guru itu dipercaya dan dijadikan panutan. Dengan peran Bapak Ibu guru yang sangat strategis ini, pemerintah menaruh harapan besar kepada Bapak Ibu guru. Dan saya berharap PGRI dan seluruh jajaran pendidik untuk terus memperjuangkan pendidikan yang inklusif, yang aman, yang nyaman dan sekaligus menyenangkan anak-anak kita semuanya," kata Jokowi.
Tak hanya guru, sekolah juga harus menjadi taman belajar untuk menumbuhkembangkan bakat dan potensi anak menjadi anak yang kokoh secara fisik, emosional dan spiritual setelah anak yang cerdas dan terampil," tegasnya.
Di sisi lain, Pemerintah terus bekerja keras untuk memberikan dukungan terhadap Bapak Ibu guru, termasuk peningkatan kesejahteraan. Permasalahan Guru honorer misalnya, persoalan kepastian karier dan kesejahteraan saat ini telah teratasi secara bertahap melalui program seleksi ASN PPPK (Aparatur Sipil Negara-Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Ia menerima laporan dari Mendikbudristek dan Menpan RB tentang rekrutmen guru ASN PPPK tahun 2021 dan 2022 telah mencapai 544 ribu guru honorer yang lolos seleksi ASN PPPK.
"Harapan Kita nanti dalam tiga tahun, ada kurang lebih 840.000 guru yang direkrut sebagai ASN PPPK. Dan 2024 Nanti akan mencapai satu juta guru ASN PPPK," pungkasnya.
Baca juga: Jokowi: Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi dari Profesi Lain, Ini Sebabnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News