Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi. Foto: Dok. PGRI
Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi. Foto: Dok. PGRI

PTM Terbatas Boleh Digelar Tanpa Vaksinasi, PGRI: Tidak Konsisten

Ilham Pratama Putra • 03 Juni 2021 12:01
Jakarta:  Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengizinkan sekolah untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas meskipun guru dan tenaga kependidikannya belum divaksinasi covid-19. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyebut keputusan tersebut merupakan kebijakan yang aneh dan tidak konsisten.
 
"Ya aneh. Kebijakannya enggak konsisten," kata Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi kepada Medcom.id, Kamis 3 Juni 2021.
 
Tidak Konsistennya Kemendikbudristek ini, kata Unifah, karena telah mengubah skema sebelumnya. Dimana opsi wajib menjalankan PTM terbatas itu salah satu syaratnya ialah divaksinasinya seluruh guru dan tenaga kependidikan di satu sekolah.

"Sekolah atau tidak sekolah bukan tergantung guru, kapala sekolah, ataupun pihak dinas, tapi tergantung orang tua, lah sekarang kok dibolehkan (meski belum divaksin) itu gimana?" terangnya.
 
Baca juga:  Kemendikbudristek: Sekolah Boleh PTM Terbatas Meski Guru Belum Divaksin
 
Menurutnya, guru di sekolah bisa menjadi pihak yang dirugikan atas keinginan Kemendikbudristek tersebut. Pasalnya, kuat dugaan, ketika terjadi kasus akibat PTM terbatas yang menjadi sasaran adalah guru.
 
"Kalau ada apa-apa guru pula yang disalahkan. Padahal, awalnya harus divaksin dulu guru dan tenaga kependidikannya. Gimana coba, sulit kan menjalankan yang aman. Ini enggak konsisten dari awal," tegas dia.
 
Dia meminta pemerintah kembali kepada aturan awal. Agar dipastikan terlebih dahulu apakah sekolah dan seluruh pihak benar-benar siap menjalankan PTM terbatas.
 
"Jadi saya katakan bahwa, ini kebijakan yang tidak konsisten. Mengapa, karena PTM terbatas itu bagi mereka yang sudah divaksin, bagi yang sudah simulasi, bagi yang siap infrastruktur kesehatannya, dapat izin dari orang tua," tegas Unifah.
 
Sebelumnya, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Iwan Syahril mengatakan sekolah boleh melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Meskipun, guru dan tenaga kependidikannya belum menjalankan vaksinasi covid-19.
 
"Jika guru dan tenaga kependidikannya belum divaksinasi tetap boleh melakukan PTM terbatas, dengan seizin pemerintah daerah," ujar Iwan dalam peluncuran panduan penyelenggaraan pembelajaran untuk jenjang PAUD-Dikdasmen pada masa pandemi covid-19 di Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021.
 
Ia menambahkan sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022. PTM terbatas dilakukan dengan seizin dari orang tua atau wali murid. Jika orang tua tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas, maka bisa tetap mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
 
Vaksin untuk Indonesia
 
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
 
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga.
 
Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan