"Dapat diartikan bahwa di daerah tidak banyak guru, berarti ada ancaman generasi muda yang tidak disiapkan dengan baik untuk menjalankan negara kita," kata Agustina dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Rekrutmen Guru ASN PPPK, Kamis, 19 Agustus 2021.
Ia mengatakan, peran guru sangat krusial. Selain masalah pemerataan, guru juga harus memiliki kapasitas dan menganggap profesinya adalah panggilan jiwa.
"Guru itu harus merupakan panggilan jiwa. Guru itu adalah diguguh dan ditiru, diikuti semua kata-katanya seorang profil yang sangat mulia, guru bahkan juga menjadi tokoh masyarakat yang memiliki karakteristik tertentu yang harus ditiru," tutur dia.
Baca: Guru Resah Ada Indikasi Seleksi CPNS 2022 Ditiadakan, Ini Jawaban Kemendikbudristek
Ia mengatakan, guru seharusnya mendapatkan posisi yang istimewa di mata masyarakat. Terlebih, mendapat perhatian dari pemerintah. Selain mengajar, guru-guru juga punya beban kewajiban administrasi.
"Lebih dari itu, untuk sebagai PNS yang ingin meningkatkan kesejahteraan itu perlu memenuhi syarat pendidikan yang berat, lebih celaka lagi adalah jumlah guru sudah cukup banyak tapi tidak merata," ujar dia.
Dia pun mendukung adanya rekrutmen satu juta guru menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pengangkatan dan kepastian status ini yang luput selama ini.
"Kebijakan pemerintah sebelumnya memberikan semacam harapan pada guru yang belum menjadi PNS tapi tidak kunjung datang, semakin besar gelombang itu ada ancaman terhadap anak didik kita. Ancaman guru juga ancaman siswa," tutur Agustina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News