Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani

Masalah Guru Honorer di Indonesia, Status Hingga Kesejahteraan Tak Jelas

Ilham Pratama Putra • 16 Juni 2021 15:24
Jakarta: Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) mengaku prihatin atas ketidakjelasan status guru honorer di Indonesia. Menjadi guru honorer di Tanah Air masih jadi satu hal yang dilematis.
 
"Persoalan guru honorer adalah ketidakjelasan status guru honorer, disebut PNS belum, disebut PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) juga belum," ujar Pengurus Bidang Hukum dan Advokasi ISPI Cecep Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi X DPR RI secara daring, Rabu, 16 Juni 2021
 
Ia mengatakan, sulit menentukan posisi para guru honorer. Sebab, Undang-Undang (UU) tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) juga menerapkan syarat pendidikan profesi guru (PPG) untuk bisa disebut sebagai pendidik. "Jadi betapa status guru honorer itu semacam dilema, digantung," jelas dia.

Belum lagi masalah jaminan kesejahteraan guru honorer. Ia menyebut para guru honorer biasanya mendapatkan bayaran yang rendah. Tidak peduli berapa mata pelajaran yang diampu guru honorer, gaji mereka tetap tidak sepadan dengan apa yang dikerjakan.
 
"Soal gaji kecil, ngajar banyak pun honor segitu juga," tambahnya.
 
Baca: PGRI Tagih Komitmen Pemerintah Soal Pengangkatan Guru ASN
 
Cecep pun meminta komitmen negara untuk hadir dan lebih memperhatikan kondisi guru honorer. Sebab, mereka yang belum memiliki kejelasan status, sulit mendapat perlindungan. "Memang ini harus menjadi pekerjaan rumah besar," imbuhnya.
 
Menurut dia, pemerintah harus segera memiliki desain besar terkait perlindungan guru. Begitu juga peta kebutuhan guru, agar tidak terjadi krisis tenaga pendidik di masa mendatang.
 
"Lalu jaminan kepastian jenjang karier, sudah kesejahteraan sulit, status lemah dan perlindungan hukum tidak jelas, guru honorer tidak ada kepastiannya, kemudian kualitas komptensinya, umumnya diadakan diklat adalah yang status asn, sementara guru honorer jarang sekali dilibatkan," terangnya.
 
Pihaknya juga berharap para Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mencetak lulusan yang memiliki kualitas unggul. "Kita juga mempertanyakan kualitas penghasil GTK, mudah-mudahan LPTK menghasilkan guru berkualitas, ini harus didorong lagi pada pengembangan LPTK oleh pemerintah," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan