Ketua Umum Perkumpulan Honorer Kategori 2 Indonesia (PHK2I), Titi Purwaningsih tak masalah terkait penurunan subsidi kuota itu. Apalagi, kuota belajar memang tak terpakai.
"Kalau buat saya enggak masalah mau diturunin atau tidak, karena selama ini memang banyak enggak terpakai kuota belajar tersebut," kata Titi kepada Medcom.id, Rabu, 3 Maret 2021.
Menurutnya, dengan fleksibilitas pada kuota umum, para guru tak lagi terbatas pada penggunaan aplikasi belajar yang ditentukan pada tahun lalu. Dia pun merasa kuota umum yang disediakan tahun ini akan cukup.
Bagi Titi, pemecahan kuota belajar dan kuota umum pada tahun lalu justru membuat guru kewalahan. Pasalnya, kuota umum yang minim malah membuat guru mesti membeli kuota lagi.
"Saya sebagai guru harus terus berusaha agar kuota terus ada. Namun bagi wali murid kadang merasa berat akhirnya tidak bisa ikut aktif pembelajaran karena tidak ada uang buat beli kuota," terangnya.
Baca: Nadiem: Guru Ujung Tombak Upaya Lahirkan SDM Unggul
Saat ini kuota umum tak dapat digunakan secara menyeluruh. Aplikasi penunjang seperti Instagram, Facebook, dan TikTok masih tak dapat digunakan.
Titi berharap, keran kuota umum dapat dibuka seluas mungkin. Agar tak ada batasan ketika guru dan siswa memiliki pilihan aplikasi lain ketika melaksanakan proses belajar mengajar.
"Harapannya bantuan kuota itu semua di buat internet umum jadi bisa di pakai full untuk pembelajaran," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News