Dia menyebut di lapangan yang terjadi malah sebaliknya. Guru-guru jarang merancang pembelajaran menggunakan kurikulum yang ada.
“Yang terjadi guru menggunakan buku teks yang merupakan interpretasi pendidik terhadap kurikulum. Beberapa sekolah bahkan membeli paket kurikulum dari penerbit yang digunakan untuk keperluan administrasi,” kata Darmaningtyas dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X DPR RI, Senin, 11 April 2022.
Dia menekankan kurikulum apa pun perlu dimodifikasi sesuai konteks tempat guru mengajar. Guru harus memberi pembelajaran kontekstual dengan persoalan murid.
“Dalam Kurikulum Merdeka misalnya, guru perlu menginterpretasikan capaian pembelajaran menjadi asesmen dan kegiatan yang sesuai,” papar dia.
Darmaningtyas menyebut guru harus mendapat akses untuk belajar. Pergantian kurikulum tidak bisa menjadi dasar asumsi guru bisa langsung mengimplementasikan pembelajaran.
“Artinya, perubahan kurikulum tidak secara otomatis bisa mengatasi pemulihan pembelajaran yang dikeluhkan selama ini,” tutur dia.
Baca: Jangan Khawatir, Kemendikbudristek Siapkan Sejumlah Hal Bantu Sekolah dan Guru Terapkan Kurikulum Merdeka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News