Hal itu disampaikan Plt Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad, dalam Seminar dan Lokakarya Penguatan Moderasi Beragama Bersama Perguruan Tinggi bertema “Membangun Ekosistem Moderasi Beragama di Pendidikan Tinggi”.
“Di sini ada peserta yang cukup spesial yakni Universitas Muslim Indonesia, kampus yang berpartisipasi dalam forum ini. Kami berharap UMI menjadi penggerak moderasi beragama untuk wilayah Makassar dan Sulawesi secara umum,” kata Rokhmad dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan UMI, Jumat, 19 Juli 2024.
Dalam kesempatan itu juga digelar penandatanganan MoU antara Balai Litbang Kemenag RI dengan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta terkait moderasi beragama. Kepala Balai Litbang dan Agama Kementerian Agama, Amin Suyatno, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Rektor UMI sebagai bentuk dukungan kerja sama antar kedua lembaga untuk berkolaborasi dalam penguatan moderasi beragama di kampus.
Rektor UMI, Sufirman Rahman, menuturkan moderasi beragama pada prinsipnya berbicara persoalan toleransi, yakni sikap menghargai dan menghormati penganut dan ajaran agama lain.
“Moderasi beragama kali ini adalah kegiatan yang sejalan dengan semangat setiap agama untuk menjalankan agamannya masing-masing. Dalam Islam saja Allah SWT sudah sangat tegas dengan mengatakan bagimu agamamu dan bagiku agamaku,” ujar dia.
Sufirman mengatakan ini menunjukan Islam agama yang sangat toleransi terhadap penganut ajaran agama lain. Artinya menghargai dan menghormati. "Perbedeaan itu dianggap sebagai suatu rahmat,” ujar Sufirman.
| Baca juga: Dukung Perdamaian Dunia, UMI Terlibat di Konferensi Internasional Literasi Antar Budaya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
