Ilustrasi tsunami. Medcom.id
Ilustrasi tsunami. Medcom.id

Panggarangan, Desa Pertama di Lebak yang Jalani Verifikasi Lapangan Tsunami Ready Community

Renatha Swasty • 16 September 2022 17:42
Jakarta: Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) menjadi tuan rumah kegiatan Verifikasi Lapangan Tsunami Ready Community oleh UNESCO-IOC dan Komite Nasional Kesiapsiagaan Tsunami di Balai Desa Panggarangan. Desa Panggarangan menjadi desa pertama di Banten yang  mengupayakan indikator tsunami ready. 
 
“Desa Panggarangan menjadi desa pertama di Banten yang mengupayakan indikator Tsunami Ready dan termasuk maju dalam hal pengembangan indikatornya," kata Professional  Officer for DRRTIU dan Head of IOC-UNESCO Ardito M Kodijat dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 September 2022. 
 
Ardito menuturkan tujuan utama kegiatan ini ialah mencapai kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan tsunami.

“Tujuan utama dari Verifikasi Lapangan ini agar masyarakatnya mencapai  kesiapsiagaan, siap dan tanggap terhadap Tsunami. Sertifikat Pengakuan (Certificate  for Recognition) Tsunami Ready Community dari Intergovernmental Oceanographic  Commission of UNESCO (IOC-UNESCO) ini hanya sebuah pemanis,” ujar Ardito. 
 
Camat Panggarangan Ahmad Faidlullah mengapresiasi atas inisiatif masyarakat untuk mitigasi bencana. “Saya apresiasi kepada masyarakat, bahwa masyarakat sendiri sudah mau dan iktikad baik hadir disosialisasi dan ikut dalam rangka persiapan masyarakat untuk menghadapi  bencana, khususnya bencana Tsunami,” ucap Ahmad. 
 
Sekretaris Desa Panggarangan Sahria mengatakan pihaknya sangat  mendukung kegiatan mitigasi bencana di Desa. “Dari pemerintah desa kami sangat  mendukung sekali, bahkan kami sedang mengalokasikan anggaran di APBD desa untuk kegiatan mitigasi bencana tsunami ini,” kata Sahria.  
 
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Tangerang Suwardi berharap penyebaran literasi kebencanaan lebih luas. Dia berharap setelah Verifikasi Lapangan, masyarakat yang sudah teredukasi, sudah terupdate info-info bencana bisa menyebarkan ke seluruh warga di Desa Panggarangan.
 
Selain itu, hadir pula para kolaborator yang juga berkontribusi pada tercapainya  indikator-indikator tsunami ready yang menjadi standar penilaian masyarakat siaga  tsunami. Kolaborator terdiri dari berbagai organisasi, seperti BMKG, BNPB, BRIN,  Uinspire, UMN, ITB, RAPI, ID Flow Stories, BSI Maslahat, Dompet Dhuafa Disaster  Management Center, IOF, KidzSmile Foundation, PLN Peduli, Biner Dev, TNI  Angkatan Laut Banten, RTBD Panggarangan, Radar Banten, Sky Volunteer, Zenit,  PREDIKT, Kodam 3 Siliwangi, dan Surveyor Indonesia. 
 
Pada hari pertama, Verifikasi Lapangan membahas tentang indikator 1-8 yang mencakup tahap Asesmen  dan Preparedness. Sedangkan, hari kedua membahas tentang indikator 9-12 yang mencakup tahap Respons dan Kunjungan lapangan di Desa Panggarangan. 
 
Desa Panggarangan yang berada pada wilayah Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten merupakan salah  satu komunitas yang diusulkan oleh National Tsunami Ready Board (NTRB) untuk  mendapatkan Sertifikat Pengakuan (Certificate for Recognition) Tsunami Ready  Community dari Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC UNESCO). Hal itu demi meningkatkan kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat di pesisir pantai  terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. 
 
Ardito memaparkan dari hasil verifikasi dokumen terkait indikator Tsunami Ready,  terdapat dua indikator yang giat dikembangkan Desa Panggarangan. Sehingga, menjadi dua poin penting yang dapat diberikan apresiasi. 
 
“Saya menemukan indikator yang lemah di daerah lain tetapi di sini indikatornya  sangat kuat,” ucap Ardito. 
 
Baca juga: Sistem Mitigasi via Sirene Tsunami di Labuan Bajo Diperkuat 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan