Pameran Poster Untar di Museum Sumpah Pemuda. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Pameran Poster Untar di Museum Sumpah Pemuda. Foto: Medcom.id/Citra Larasati

Untar Gelar Pameran Poster di Museum Sumpah Pemuda, Puluhan Karya Terbaik Unjuk Gigi

Citra Larasati • 04 Desember 2022 07:00
Jakarta:  Sebanyak 25 karya terbaik dari 90 karya peserta Kompetisi Desain Poster dan Kompetisi Desain Luminaire dipamerkan dalam pameran poster bertajuk 'Designation Exhibition: Restoration of Nationalism and Cultural Heritage of Indonesia'  di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta.  Pameran ditambah dengan 11 poster karya dosen FSRD Universitas Tarumanagara (Untar).
 
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Tarumanagara, Kurnia Setiawan mengatakan, pameran ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis FSRD Untar ke-28. Museum Sumpah Pemuda dipilih karena diharapkan mampu membangkitkan rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya Indonesia.
 
"Museum Sumpah Pemuda dipilih karena sangat kontekstual. Tema Designation ini erat dengan Sumpah Pemuda, di mana saat pertama kali para pemuda berkumpul di gedung ini untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Ini menjadi cikal bakal nasionalisme," kata Kurnia di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Sabtu, 4 Desember 2022.

Pemenang mendapatkan hadiah berupa sertifikat, piala, dan uang pembinaan.  Setiawan menambahkan, pameran ini juga sengaja dibuka untuk umum, karena terkait dengan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga mahasiswa diharapkan mendapatkan pelajaran di luar kelas.
 
"Kami ingin mengembangkan cinta Tanah Air, nasionalisme dan kebangsaan," kata Kurnia.
 
Menurut Kurnia, ada dua hal yang ingin disampaikan melalui pameran ini, yakni mahasiswa dapat berkarya mengeksplorasi gagasan. Selain itu juga agar karya-karya mahasiswa dapat diapresiasi langsung oleh publik," terang Kurnia.
 
Dalam kesempatan yang sama, Pamong Budaya Museum Sumpah Pemuda, Dwi Nurdadi mengatakan, Museum Sumpah Pemuda selalu terbuka untuk berbagai kegiatan perguruan tinggi, termasuk pameran yang digelar oleh Universitas Tarumanagara.
 
Dukungan museum untuk pendidikan juga dilakukan dengan membuka diri untuk program magang mahasiswa.  Program magang ini tidak dibatasi untuk jurusan tertentu seperti arkeologi saja, namun menerima mahasiswa magang dari lintas jurusan.
 
Bahkan, Museum Sumpah Pemuda juga memberikan dukungan berupa penyediaan data untuk keperluan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.  Hal ini, kata Dwi, sesuai dengan arahan Mendikbudristek, Nadiem Makarim.
 
"Museum Sumpah Pemuda terbuka untuk kegiatan kemahasiswaan. Karena arahan dari Mas Menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim), museum harus jadi tempat terbuka untuk mendukung kegiatan MBKM," ujar Dwi.
Baca juga: Mahasiswa Untar Terima Penghargaan MURI Karena Kontribusi Majukan Budaya Belitong

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan