Wisudawan Poltekkes Muhammad Faiz Baihaqi. DOK Poltekkes
Wisudawan Poltekkes Muhammad Faiz Baihaqi. DOK Poltekkes

Meninggal Saat Pandemi Covid-19, Faiz Wisuda dari Poltekkes Tanpa Kehadiran Orang Tua

Renatha Swasty • 22 Oktober 2024 14:31
Jakarta: Kebahagiaan Muhammad Faiz Baihaqi tak terasa lengkap pada Wisuda Periode II Tahun 2024 Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Surakarta. Sebab, di salah satu momen pentingnya ini tak dihadiri kedua orang tuanya yang meninggal dunia saat pandemi covid-19.  
 
Lulusan Jurusan Akupunktur Program studi S-1 Akupunktur dan Pengobatan Herbal itu masuk Poltekkes Surakarta pada 2020 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Bersama (SIMAMA). Anak pertama dari tiga bersaudara ini, sebelumnya tidak lolos Jalur Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP).
 
Ketika kuliah semester pertama, pembelajaran masih berlangsung online. Setelah memasuki semester kedua, dirinya mulai praktik klinik. Saat semester dua menuju semester tiga, penyebaran covid-19 sedang tinggi. Awal Juli 2021, kedua orang tuanya turut terkena covid-19 namun masih karantina mandiri.

Ayah Faiz yang seorang tekniker gigi, sempat dirawat di rumah sakit Rembang namun meninggal dunia pada 16 Juli 2021 di usia 49 tahun. Sehari setelah ayahnya meninggal, giliran ibunya drop dan harus dibawa ke RS Sardjito Yogyakarta.
 
Ketika itu, perawatan masih di tenda-tenda posko. Sehingga Faiz bisa menemani ibunya selama 24 jam. Hanya saja ketika masuk ke perawatan bangsal, kondisi ibunya menurun dan akhirnya meninggal dunia pada 24 Juli 2024 pada usia 46 tahun.
 
Dalam waktu delapan hari, Faiz kehilangan kedua orang tuanya. Pemuda asal Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul tersebut sangat terpukul dan mengalami duka mendalam. Terlebih posisinya sebagai anak pertama. Dia bersyukur karena mendapat support dari teman dan saudara.  
 
“Sedih boleh tapi jangan berlarut-larut. Sebab saya anak pertama, jadi menjadi panutan adik-adik. Saya harus kuat,” kata Faiz di sela gladi bersih wisuda Periode II Tahun 2024 Poltekkes Surakarta di Edutorium UMS dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 22 Oktober 2024.
 
Pasca-orang tuanya meninggal, Faiz menghidupi diri dan membayar kuliah menggunakan uang warisan. Sedangkan, adik-adiknya didampingi saudara.
 
Pada semester tiga, dia masih kos sendiri dengan harga sekitar Rp600.000. Namun setelah orang tua meninggal, biaya kos sebesar itu terasa sangat berat. Dia lalu mengontrak bersama teman-temannya.
 
Setelah empat tahun menempuh pendidikan, Faiz akan menjadi wisuda sebagai tanda lulus kuliah pada Rabu, 23 Oktober 2024. Selama menuntut ilmu, Faiz mengaku tak banyak menemui kendala meski sudah tidak ada lagi orang tua yang mendampingi.
 
“Tapi saya memang sering kepikiran mengenai biaya. Karena biaya kuliah terasa berat,” ucap dia.
 
Faiz mengaku sangat sedih karena wisuda tanpa dihadiri kedua orang tuanya. Dari keluarga yang hadir saat wisuda, di antaranya adalah adik dan pamannya.
 
Pasca-wisuda, Faiz mengaku tidak bingung mencari pekerjaan. Ia telah magang bekerja pada sebuah klinik ternama di Yogyakarta sebagai terapis akupunktur dan freelance event organizer.
 
Dia belum memikirkan menikah karena akan fokus pada adik-adiknya. Adik Faiz yang berusia 18 tahun, kini baru kuliah semester awal. Sedangkan adik yang kedua masih SMP kelas 2.
 
Sebagai tenaga kesehatan, Faiz mempunyai semangat untuk berperan aktif menyukseskan program transformasi kesehatan. Ia berharap ilmu yang diperoleh di Poltekkes Surakarta dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat.
 
Baca juga: Sempat Gap Year Karena Biaya, Bagas Jadi Wisudawan Terbaik Vokasi Unair

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan