Persiapan terus dilakukan salah satunya dengan menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal Tahap 2. Kegiatan mengangkat tema "Peningkatan Kompetensi Wirausaha Mahasiswa Berbasis Kearifan Lokal Melalui Program Wirausaha Merdeka".
Ketua Pelaksana WMK UMS, Suranto, menyampaikan WMK sudah hampir selesai bila mengacu pada rundown. Mahasiswa telah mengikuti kegiatan akselerasi produk dan hak cipta.
"Adik-adik kemarin sudah membuat hak cipta tapi tolong sebelum expo semuanya sudah harus selesai karena satu luarannya adalah wajib dan nilai akan berkurang jika tidak punya hak cipta," beber Suranto dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 4 Desember 2024.
Pembiayaan produk juga sudah tercover 70 persen dan untuk yang 30 persen diharapkan bisa tercover sebelum expo dimulai. Dia juga menyoroti semangat mahasiswa yang menurun, berbeda dengan mahasiswa perguruan tinggi lainnya yang memiliki semangat dan inovasi bagus-bagus.
Kepala Bidang Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu, Yusuf Sulistyo Nugroho, menyatakan WMK memiliki potensi besar untuk mahasiswa dalam hal menimba ilmu terkait dengan wirausaha.
"Program WMK ini memang sangat berkontribusi terkait dengan potensi mahasiswa untuk menjalankan wirausaha, menjadi tempat belajar, menjadi tempat menimba ilmu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan wirausaha itu seperti apa," ujar Tim Monev WMK itu.
Baca juga: Program Wirausaha Merdeka Dibuka, Simak Infonya! |
Yusuf menyampaikan Monev menjadi bagian penting untuk menuju keberhasilan program WMK. Dia menegaskan Monev tidak hanya sebatas mencari-cari kesalahan.
"Justru mari menggali bersama kekurangan kita apa, tantangan yang dihadapi apa, kendala yang dialami itu apa. Kalau bisa kita bersama-sama mencari peluang perbaikan," tutur dia.
Pada Monev Internal tersebut, Kelompok WMK 36 mempresentasikan produk bernama Sugarglu Baked, berupa brownies. Penjelasan produk disampaikan oleh Jenar Cahya Bhaskara dan Alicya Dhieta Puri Pramesthi.
Bhaskara menyampaikan produk brownies dipilih karena pasarnya adalah anak muda atau Gen Z yang lebih menyukai makanan manis. Produk juga dikemas dalam bentuk paper cup.
"Produk kami memiliki beberapa varian rasa yaitu almond, keju, chocochips, rainbow chips, dan sprinkle yang masing-masing harganya itu Rp4000," beber Alicya.
Mereka juga menyediakan paket hemat berisi 5 buah dengan harga Rp18.000, sedangkan untuk mix dengan isi 6 diberikan harga sebesar Rp20.000. Alicya mengatakan brownies ini juga praktis karena ukurannya tidak terlalu besar sehingga bisa dibawa ke mana-mana.
Brownies yang mereka presentasikan juga diberikan kepada tim pengelola dan pelaksana WMK untuk mencicipi produk tersebut.
Pada Monev juga dilaporkan kemajuan dari pengelola dan pelaksana WMK yang selanjutnya dilakukan monitoring oleh pemonev, yaitu Yusuf Sulistyo Nugroho dan Munajat Tri Nugroho, selaku Ketua MBKM UMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News